Ibu Kota Negara Dirancang Bisa Menyerap Hujan dan Memanen, Begini Konsepnya

- Minggu, 20 Februari 2022 | 20:37 WIB
Desain Nagara Rimba Nusa pemenang terbaik pertama Sayembara Gagasan Desain Kawasan IKN oleh Kementerian PUPR. (ANTARA NEWS/Aji Cakti)
Desain Nagara Rimba Nusa pemenang terbaik pertama Sayembara Gagasan Desain Kawasan IKN oleh Kementerian PUPR. (ANTARA NEWS/Aji Cakti)

Kota spons atau sponge city akan diimplementasikan di Kawasan Ibu Kota Negara (IKN), agar dapat memanen dan menyimpan air hujan, sehingga mampu mengurangi banjir.

Melansir Antara, Minggu (20/2022) menurut Lampiran II UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN mengenai Rencana Induk IKN, konsep dan elemen kota spons diterapkan secara luas di IKN, terutama untuk mengembalikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan.

Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, dan pengurangan bahaya banjir, manfaat pemurnian air, dan pelestarian ekologi, efisiensi sistem sumber daya, serta manfaat rekreasi bagi masyarakat.

Kota spons mengacu pada kota yang berperan seperti spons yang mampu menahan air hujan, agar tidak langsung melimpas ke saluran-saluran drainase. Kota juga dirancang agar mampu meningkatkan peresapan air ke dalam tanah, sehingga bahaya banjir dapat berkurang, serta kualitas dan kuantitas air dapat meningkat melalui penyaringan tanah dan penyimpanan dalam tanah (akuifer).

Untuk mendukung hal tersebut, IKN direncanakan dibangun dengan ruang terbuka hijau dan biru yang tersebar luas, terdistribusi merata, dan tersambung dalam satu-kesatuan tata hidrologis. Hal ini bertujuan untuk menahan dan menyimpan air, serta meningkatkan kualitas ekosistem perkotaan dan keanekaragaman hayati, sehingga menciptakan ruang budaya dan rekreasi yang nyaman.

Baca juga: 5 Makanan yang Diolah dengan Sadis, Kejam dan Menyiksa, Lebih Baik Jangan Kamu Coba!

IKN juga direncanakan dengan desain fasilitas perkotaan, seperti atap hijau (green rooftop) skala mikro pada bangunan-bangunan dan gedung-gedung untuk menahan air hujan sebelum diserap oleh tanah, atau sebelum menjadi limpasan ke saluran drainase dan sungai.

Desain fasilitas perkotaan pada skala makro, seperti penerapan jalan dan trotoar berpori, biosengkedan, dan sistem bioretensi untuk menahan/menyerap air hujan dengan cepat, sehingga memfasilitasi kelancaran dan keselamatan pergerakan kendaraan dan orang.

3 Tujuan

Tiga tujuan IKN sebagai kota spons ialah kota kepulauan, kota penyerap, dan kota terpadu.

Prinsip dan contoh implementasi kota spons di wilayah IKN antara lain mengurangi limpasan permukaan, di mana konsep pembangunan IKN memastikan tidak ada tambahan limpasan permukaan sebagai akibat dari penambahan luas lingkungan terbangun. Pembangunan kawasan IKN menjamin perubahan limpasan terjadi seminimal mungkin, dan diupayakan menahan lebih banyak air saat IKN telah dibangun.

Prinsip kedua yakni memaksimalkan peresapan air hujan. Kawasan IKN dibangun untuk mampu meresapkan air hujan ke dalam tanah secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan pembangunan ruang terbuka hijau yang tersebar luas dan terdistribusi merata, serta dapat berfungsi sebagai rain-garden.

Prinsip ketiga, yakni pemanenan air hujan. Ruang terbuka biru seperti parit, alur sungai, tampungan air, dirancang secara satu kesatuan hidrologis. Tujuannya adalah untuk menahan dan menyimpan air serta meningkatkan kualitas ekosistem perkotaan dan keanekaragaman hayati. Rancangan ini akan dimulai dari skala kawasan permukiman (retensi kecil) hingga skala kawasan kota (waduk).

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X