Pejabat PT Pelni Dicopot Karena Pengajian Online Ramadan, Said Didu Sentil Erick Thohir

- Minggu, 11 April 2021 | 11:51 WIB
Kolase foto Said Didu dan Erick Thohir (YouTube ILC/Antaranews)
Kolase foto Said Didu dan Erick Thohir (YouTube ILC/Antaranews)

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu buka suara atas pencopotan seorang pejabat di PT Pelni lantaran hendak menggelar kajian online Ramadan sebelum mengantongi izin.

Melalui akun Twitter @msaid_didu, Said meminta Menteri BUMN Erick Thohir agar menertibkan petinggi dan karyawan BUMN yang menghalangi umat Islam untuk menjalankan ibadah.

"Bapak Menteri BUMN @erickthohir yth, saat banyak BUMN yg sedang menghadapi persoalan, mohon perkenan Bapak menertibkan pimpinan dan karyawan BUMN yg menghalangi umat islam di BUMN dalam menjalankan ibadah dan syiar islam demi ketenangan dan kemajuan BUMN," tulis Said.

Said pun mengingatkan Erick tentang keinginannya agar BUMN dikelola dengan akhlak. Dia pun meminta Erick mencabut sanksi terhadap karyawan yang hendak menggelar pengajian tersebut.

"Berharap agar Bapak Menteri BUMN @erickthohir masih berpegang pada harapan Bapak bhw 'BUMN hrs dikelola dg akhlak'. Semoga Bpk berkenan meminta agar Direksi PELNI mencabut sanksi kpd karyawan yg ingin melakukan pengajian bulan suci Ramadhan krn hal tsb bukan pelanggaran," tulisnya.

Seperti diketahui, PT Pelni membatalkan rencana kajian online Ramadan. Bukan hanya karena belum mendaoat izin, acara itu dibatalkan karena dituding merembet ke radikalisme.

Hal ini disampaikan Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto. Melalui akun Twitter @kangdede78, Kamis (8/3/2021), Kang Dede bahkan menyebut pejabat yang berkaitan dengan kajian Ramadan tersebut dicopot.

"Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN," tulis dia.

Relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres lalu ini pun mengingatkan kepada seluruh jajaran BUMN agar tidak segan-segan mencopot pegawainya yang terlibat radikalisme.

"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS," kata dia.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X