Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf Gelar Kelas Fotografi dan Ilustrasi

- Sabtu, 17 Oktober 2020 | 18:45 WIB
Ilustrasi fotografi. (Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi fotografi. (Pexels/Cottonbro)

Profesi di industri ekonomi kreatif turut terdampak di masa pandemi virus corona. Karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar pelatihan online fotografi dan ilustrasi bertajuk Start Your Journey.

Direktur Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam mengatakan kegiatan ini bersifat bimbingan teknis yang dilakukan secara online untuk meningkatkan kompetensi di bidang fotografi dan ilustrasi.

"Hal ini dilakukan karena seperti kita ketahui revolusi industri foto sudah terjadi di depan mata, bahkan sudah banyak terjadi di berbagai bidang," kata Neil dalam webinar Kick Off Your Journey, Kelas Online untuk Tingkatkan Keterampilan Fotografi dan Ilustrasi, Sabtu (17/10/2020).

Dalam program ini, Neil menjelaskan Kemenparekraf menyiapkan spot untuk 500 peserta kelas online di bidang fotografi dan ilustrasi. Nantinya, para peserta akan mengikuti pembelajaran secara online melalui platform digital vokraf.com.

"Ini platform edukasi daring yang fokus meningkatkan kemampuan talenta muda sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan. Dan mereka juga bekerja sama dengan para asosiasi, sehingga konten yang diajarkan sudah sesuai dengan kebutuhan industri," lanjut Neil.

Co-Founder dan CPO Vokraf, Mahatma Waskitadi menjelaskan, Vokraf menyasar orang-orang yang belajar dari nol tetapi tidak ingin memakan waktu lama. Kemampuan yang didapat dari pelatihan pun bisa langsung dipraktekkan.

"Vokraf itu online learning platform, intinya kita mewadahi orang-orang yang ingin belajar suatu profesi dan nggak melulu belajar tentang teori saja. Jadi kita merangkum materi yang kita punya, fokus ke learning by doing," jelasnya.

-
Ilustrasi belajar fotografi. (Pexels/Jack Redgate)

 

Pentingnya Fotografi di Industri Ekonomi Kreatif

Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi, Syaifullah Agam menilai fotografi dan film memiliki kemiripan sebagai industri pendukung maupun lokomotif industri untuk menarik sub sektor industri lainnya.

"Apalagi di sub sektor film, fotografi menjadi kunci. Di era marketing digital, seperti Instagram, marketplace, semua pakai foto," ujar Agam.

Ia tidak memungkiri bahwa semua orang bisa menghasilkan foto. Namun, tidak semua orang bisa menghasilkan foto yang memberikan arti tersendiri.

"Foto itu bisa digunakan sebagai media untuk membuat storytelling yang pas. Bagaimana angle foto, pencahayaan, kenapa harus ngambil dari sini dan tidak dari sana. Itu sesuatu yang sangat krusial, juga komposisi warna," lanjutnya.

Koordinator Aplikasi, Muhammad Azhar Iskandar Zainal berharap program ini dapat memberikan alternatif solusi bagi masyarakat untuk tetap dapat produktif di masa pandemi. Ia juga berharap peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menjual hasil karya sendiri.

"Yang diharapkan dari hasil peserta Vokraf ini adalah peningkatan skill set peserta dan mereka bisa mempertajam lagi hasil-hasil karya mereka dan diharapkan mampu menjual hasil karya mereka sendiri. Namun kami yakin juga di sub sektor fotografi dan ilustrasi mempunyai asosiasi-asosiasi fotografi yang bisa mewadahi untuk membawa teman-teman yang telah lulus Vokraf ke level selanjutnya," pungkas Azhar.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X