Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa bantuan kuota akses internet yang diberikan kepada siswa dan pendidik tidak bisa digunakan untuk mengakses media sosial.
"Bantuan kuota internet tidak bisa digunakan untuk mengakses media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, tetapi bisa digunakan untuk mengakses YouTube," katanya, Rabu (3/3/2021).
Seperti diketahui, pemerintah memberikan bantuan kuota internet 7 GB per bulan untuk pelajar PAUD, 10 GB untuk pelajar SD, SMP dan SMA, 12 GB untuk guru PAUD, SD, SMP dan SMA, serta 15 Gb untuk mahasiswa dan dosen.
Pemerintah mengalokasikan dana Rp2,6 triliun untuk memberikan bantuan kuota akses internet tersebut untuk para pelajar yang harus menjalani sekolah daring.
Namun, subsidi kuota gratis tidak akan ada lagi setelah penyaluran terakhir di bulan Maret-Mei 2021.
"Enggak ada lagi (kuota gratis), karena pada saat itu arahan Presiden Jokowi dan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk prioritaskan vaksinasi guru," ungkap Nadiem
Oleh karena itu, Nadiem meminta sekolah membantu pendaftaran nomor telepon pelajar dan guru sehingga bisa mendapatkan kuota internet gratis, yang mulai disalurkan 11 Maret 2021 tersebut.
"Saya paling sedih sekolah yang tidak melakukan pendaftaran pada muridnya. Semua kepsek, semua kepala dinas berhak memberikan bantuan kuota internet ini pada muridnya. Kami di pusat siap membantu," katanya.
Bantuan kuota akses internet akan diberikan kepada siswa dan pendidik pada tanggal 11 hingga 15 setiap bulan.
Kemendikbud mengusahakan vaksinasi guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya rampung hingga akhir Juni 2021. Jadi, belajar tatap muka bisa kembali dilakukan di sekolah, meski terbatas dan menerapkan protokol kesehatan.
"Insya Allah dengan adanya vaksinasi ini kita tidak akan membutuhkan kuota gratis lagi ke depan, karena sekolah sudah divaksin dengan tetap melakukan protokol kesehatan," jelas Nadiem.
