Wakil Rektor UNS Bidang Akademik Kemahasiswaan Ahmad Yunus menghentikan sementara seluruh kegiatan Menwa, baik di dalam maupun luar kampus, menyusul kasus meninggalnya peserta diklat menwa.
Apalagi, mahasiswa dengan nama Gilang Endi Saputra tersebut diduga meninggal dunia karena mengalami kekerasan fisik.
"Meninggalnya bukan karena kecelakaan tetapi ada dugaan kekerasan. Termasuk Mapala itu juga berisiko, kami juga hentikan. Praktik-praktik Menwa di kampus akan kami evaluasi total. Kampus ini bukan militer," ujar Ahmad Yunus, Selasa (26/10/2021).
UNS juga akan memberikan pendampingan hukum untuk panitia maupun keluarga korban.
"Pendampingan hukum tentu akan kami berikan kepada keluarga almarhum hingga persoalan ini tuntas, termasuk panitianya," tambah Ahmad.
Sementara itu, Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Surakarta Sutanto mengatakan saat ini Markas Korps Mahasiswa Siaga atau Menwa ditutup sementara waktu.
teruntuk menwa uns, kami tidak butuh kata maaf. pic.twitter.com/BFVIKOJh1w
— bii - (@obiputro) October 26, 2021
"Panitia sebanyak 21 orang saat ini terus dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Sepenuhnya kami serahkan sidang ini kepada pihak berwenang," katanya.
Berdasarkan hasil autopsi, polisi menemukan tanda-tanda kekerasan pada bagian tubuh Gilang Endi. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Iwbal Alqudusy, mengatakan autopsi dilakukan oleh Kabiddokkes Kombes Pol.Summy Hastry.
Tanda kekerasan tersebut berupa bekas pukulan di bagian kepala dan diduga sebagai penyebab kematian Gilang Endi.
"Hasil resmi autopsi akan disampaikan dalam waktu dekat ini," katanya.
Kasus kematian anggota Menwa UNS Surakarta itu saat ini diambil alih penanganannya oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah.