Belasan ribu santri di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah (P2S2) Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, pulang ke kampung halaman, Kamis (24/3/2022). Tradisi tahunan ini dilepas secara bertahap.
Salah satu pondok pesantren terbesar di Jawa Timur ini memang memiliki jumlah santri yang fantastis. Kepulangannya pun diatur sesuai sarana transportasi.
Gelombang pertama memadati Pelabuhan Jangkar sejak pagi. Santri putra asal Kepulauan Sapudi, Kabupaten Sumenep, dipulangkan terlebih dahulu. Mereka menggunakan transportasi kapal feri.
Perjalanan dari Pelabuhan Jangkar ke Kepulauan Sapudi, Sumenep membutuhkan waktu sekitar lima jam. Tentu itu lebih cepat jika dibandingkan melewati darat.
"Gelombang pertama, total santri putra hari ini ada 145 orang,” beber Agus Wahyudi, koodinator kepulangan santri Sapudi.
Para santri sengaja dipulangkan lebih awal untuk mengurangi penumpukan saat arus mudik lebaran.
"Sebelum bulan Ramadan mereka sudah dipulangkan," beber pria yang akrab disapa Agus itu.
Jadwal kepulangan santri akan terus digelar secara maraton hingga 26 Maret mendatang. Santri akan dipulangkan dengan transportasi darat, laut hingga udara. Semua dikawal oleh perwakilan alumni pondok pesantren Sukorejo di setiap daerah.
Koordinator kepulangan santri juga menambahkan, sejumlah persyaratan telah dilewati. Salah satunya, para santri telah menerima vaksinasi minimal hingga dosis kedua.
"Semua syarat untuk naik kapal feri sudah dilalui. Jadi mereka bisa pulang kampung," jelasnya kepada Tim IDZ Creators.
Salah satu santri, bernama Fahmi mengaku senang bisa pulang ke kampung halamannya. Pria 17 tahun itu mengaku sudah rindu kedua orang tuanya.
"Kangen sama bapak dan ibu. Tidak sabar ingin cepat sampai," ungkapnya.
Menurut para santri, bisa berkumpul bersama keluarga di bulan Ramadan merupakan momen yang ditunggu-tunggu. Selain melepas rindu kepada keluarga, tentu mereka bertekad akan menerapkan ilmu pondok pesantren ke masyarakat umum.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.