Kronologi Kericuhan di JGC Jaktim hingga Berujung Perusakan AEON Mal

- Selasa, 25 Februari 2020 | 14:45 WIB
Motor yang dirusak oleh massa di kawasan Jakarta Garden City. (Istimewa)
Motor yang dirusak oleh massa di kawasan Jakarta Garden City. (Istimewa)

Warga sekitar Jakarta Garden City (JGC) yang mengaku ikut terdampak banjir akibat adanya pembangunan perumahan JGC sempat merusak AEON Mal di kawasan JGC.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan kronologi kerusuhan di Jakarta Garden City, yang berujung pada perusakan AEON Mal.

Ia mengatakan, massa sejumlah kurang lebih 200 orang itu sudah tiba di lokasi sekitar pukul 09.30 WIB. Lokasi titik kumpul massa berada di Claub Hause Perum JGC.

"Warga terdampak banjir yang mengklaim akibat adanya Perum JGC kurang lebih 200 orang pimpinan Bapak Jaheri dan Jhoni. Warga kesal karena pihak management belum bisa ditemukan untuk dilakukan mediasi," kata Yusri saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (25/2/2020).

Dalam waktu yang sama, Yusri menyebut sebanyak 100 personel pasukan Patra Brimob diterjunkan mengamankan area TKP. Selanjutnya, Yusri mengatakan pihak manajemen bersedia menemui perwakilan massa pada pukul 10.00 WIB. Pihak manajemen juga menjelaskan alasan warga bisa terdampak banjir.

"Pihak manajemen EA Perum JGC saudara Arif menemui perwakilan warga. Dia menjelaskan waduk dan saluran irigasi yang ada di wilayah Perum PGC sudah diserahkan Pemda dan Suku Dinas Tata Air yang meluap akibat curah hujan yang tinggi mengakibatkan berdampak ke perumahan warga RW 6, 7, 9 dan 10," ungkap Yusri.

Pada pukul 11.00 WIB, pihak manajemen bernama Fitrah menemui perwakilan massa. Di sana terjadi dialog yang disebutnya warga sekitar mengatakan waduk yang dibuat oleh Perum Jakarta Garden City itu belum diserahkan Pemda dan itu masih milik Perum JGC.

Warga juga menanyakan amdal pembangunan perumahan itu. Selain itu, warga juga menuntut pihak Perum tidak membuang air ke perumahan warga.

"Warga meminta tindakan nyata dari pihak Perum untuk menghentikan dan membuang air yang masih mengalir ke perumahan warga. Warga menuntut tindakan dari Perum JGC bukan dari PEMDA dan warga mengajak pihak manajemen turun ke lokasi sumber banjir," kata Yusri.

Saat itu, kondisi dialog antara massa dengan pihak manajemen masih kondusif dan pihak manajemen mengajak perwakilan massa untuk bersama-sama datang ke Pemda namun usulan itu ditolak oleh perwakilan massa. Massa tetap meminta langkah yang kongkrit dari pihak Perum JGC.

Selang beberapa lama, Yusri mengatakan massa sejumlah 100 orang mulai melakukan perusakan di AEON Mal. Mereka merusak pagar hingga kaca mal itu.

"Namun pada pukul 10.00 WIB, AEON Mal didatangi oleh warga RW 6,7,9,10 melakukan pengrusakan rambu dan pagar AEON Mal bagian belakang dan satu restauran dirusak kaca nya. Massa juga merusak rumah parkir di belakang AEON Mal," kata Yusri.

Polisi menegaskan saat ini situasi sudah kondusif dan di TKP sudah dijaga personel kepolisian, dan tidak ada penjarahan juga di area AEON Mal.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X