Warung Angkringan di Yogya Ramai Dipadati Warga, Tak Peduli Protokol Kesehatan

- Selasa, 22 September 2020 | 15:25 WIB
Warga padati warung angkringan di Yogya (Screenshot)
Warga padati warung angkringan di Yogya (Screenshot)

Pandemi virus corona atau Covid-19 terus mengganas di Indonesia. Per hari Senin (21/9/2020), total 248.852 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Entah sudah lelah melawan corona, atau memang sudah merasa "bodo amat".

Baru-baru ini heboh sebuah video yang memperlihatkan banyak orang berkumpul sambil berdesak-desakkan di sepanjang warung angkringan di daerah Yogyakarta.

Video itu diunggah oleh akun TikTok banjarnahor1412 pada tanggal 15 Agustus 2020, namun baru menjadi pembicaraan belakangan ini usai diunggah ulang oleh akun Twitter @DosenGarisLucu.

Video itu memperlihatkan jalanan Yogyakarta sudah kembali ramai tanpa menjaga jarak atau memakai masker.

“Gila-gila, ini Jogja jauh banget dari protokol kesehatan, ngeri-ngeri,” kata perekam video.

Padahal, seperti diketahui pemerintah meminta warga untuk melakukan protokol kesehatan ketat saat bepergian ke luar rumah. Video ini pun menuai pro dan kontra di antara netizen.

Ada yang mengkritik perilaku warga tersebut, namun ada juga yang mendukung dengan alasan ada oknum yang memanfaatkan pandemi Covid-19 ini.

"Gue sebagai orang yang lagi ada di jogja di sini sih ngeliat yang kumpul2 ga karuan gitu rada miris juga. Tapi setelah gue perhatiin lagi kenapa pas masa pandemi kaya gini plat2 luar kota kaya (h,b,d,dll) ngapain pada ke jogja tau pandemi gini?" komentar @sadboibego.

"Kalo diliat2 sih byk yg muda2, sepertinya mahasiswa. Ga kaget sih liatnya, ga cuma disitu yg rame alias tempat2 lain juga jadi titik perkumpulan. Entah itu coffe shop, tempat makan/cafe," sahut @keburutel4t.

"lah dibelarusia aja walau ada plandemic disana seolah tak terjadi apa apa. udahlah balik ke normal aja. kita berdamai dengan ini semua. emang plandemic di indonesia ini udah dimanfaatkan oleh sejumlah "pihak" untuk meraup keuntungan sebesar besarnya apalagi indonesia ladang basah," timpal @NadhifB10.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X