Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) mendukung wacana penyiapan program dana pensiun sebagai jaminan hari tua bagi kalangan nelayan. Program tersebut digagas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.
"Dalam beberapa pekan terakhir, Pak Menteri sempat menyampaikan kaitannya dengan asuransi tunjangan hari tua. Ini satu wacana baru yang saya kira menarik. Banyak anggota yang merespon positif inisiatif itu," kata Ketua KNTI Riza Damanik dalam keterangan tertulis KKP yang diterima di Jakarta, Rabu (24/02), seperti dilansir oleh Antara.
Riza berharap supaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bisa segera merealisasikan program asuransi dana pensiun itu, karena dampaknya tidak sebatas memberi jaminan sosial, namun juga mendorong produktivitas nelayan yang selama ini menjadi kekuatan ekonomi sektor kelautan dan perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa dana pensiun nelayan akan melengkapi program asuransi nelayan yang sudah berjalan, yang meliputi kecelakaan dan kematian.
Selain itu, Trenggono mengatakan bahwa sejalan dengan program asuransi nelayan ini, pihaknya akan membenahi tata kelola penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor perikanan tangkap sehingga bisa meningkat dari Rp600 miliar menuju Rp12 triliun.
"Hasil dari PNBP itu kita turunkan lagi untuk pembangunan masyarakat nelayan," ujar Menteri Trenggono.
Dalam pertemuan itu Menteri Trenggono mengajak masyarakat nelayan untuk menekuni budidaya perikanan sebagai sumber penghasilan baru.
Ia mengatakan, hal tersebut karena KKP akan membangun kampung-kampung budidaya berbasis komoditas unggulan lokal dengan melibatkan pemerintah daerah dan kelompok masyarakat.
