Pasukan Elit TNI AL Lanjutkan Pencarian CVR Sriwijaya Air

- Rabu, 13 Januari 2021 | 09:19 WIB
Sejumlah prajurit TNI melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor perbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. (Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra)
Sejumlah prajurit TNI melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor perbangan SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. (Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Tim penyelam dari pasukan elit TNI Angkatan Laut kembali melanjutkan pencarian Cockpit Voice Recorder (CVR) atau rekaman pembicaraan pilot pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu.

CVR merupakan satu bagian dari kotak hitam, dimana bagian lainnya Flight Data Recorder (FDR) sudah ditemukan.

Seperti dilansir Antara Rabu (13/1/2021), dari KRI Rigel-933 terlihat para penyelam telah berada di titik koordinat yang sudah dipetakan, lokasi itu juga tempat ditemukannya FDR, pada hari sebelumnya, Selasa 12 Januari 2021.

Pencarian dilakukan di tengah gelombang tinggi sekitar 2-5 meter disertai angin di wilayah antara perairan Pulau Laki dan Pulau Untung Jawa.

Tim penyelam dari pasukan elit itu yakni Batalyon Intai Ambfibi (Yontaifib) Marinir, Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka).

Pesawat Sriwijaya Air bernomor registrasi PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

BACA JUGA: Dompet Penumpang Sriwijaya Air Ditemukan Penyelam TNI AL, Ada Identitas 2 Anaknya

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X