Islam Dilecehkan Presiden Prancis, Ustaz Abdul Somad Ingatkan Kisah Sultan Abdul Hamid II

- Jumat, 30 Oktober 2020 | 23:30 WIB
Kolase foto Ustaz Abdul Somad (Instagram @ustadzabdulsomad_official) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron(Instagram @emmanuelmacron)
Kolase foto Ustaz Abdul Somad (Instagram @ustadzabdulsomad_official) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron(Instagram @emmanuelmacron)

Ustaz kondang Abdul Somad turut menanggapi aksi penghinaan agama Islam yang terjadi di Prancis. 

Penjelasan ustaz yang biasa disapa UAS tersebut terlihat dari rekaman video yang beredar di media sosial.

Saat itu, UAS memeroleh pertanyaan seputar nasib umat Muslim di Prancis yang sedang dilanda rasisme.

Awalnya, UAS mengingatkan kisah Sultan Abdul Hamid II pada era Kesultanan Turki Usmani.

Menurut UAS, saat itu aksi penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW juga terjadi di Prancis.

Mereka menggelar drama yang mengolok-olok Nabi. Hal ini kemudian terdengar di telingar Sultan Abdul Hamid.

Dia kemudian meminta drama itu ditutup. Jika tidak, Prancis akan menerima akibatnya.

Ultimatum ini ternyata membuat Prancis getar. Mereka kemudian langsung menghentikan drama tersebut.

Menurut UAS, saat itu Sultan Abdul Hamid II memang pemimpin yang disegani. Dia juga dikenal tegas untuk urusan yang menyangkut agama.

Kekuatan bala tentara Sultan Abdul Hamid II ditakuti banyak negara lain.

Berbagai pun upaya dilakukan untuk menggulingkannya sehingga meninggal dunia pada 10 Februari 1918, era terakhir kekhalifahan di Turki.

Sebelumnya, UAS juga menanggapi pelecehan ini melalui akun media sosial Instagram-nya @ustadzabdulsomad_official.

UAS mengunggah tangkapan layar terkait pernyataan dari Universitas Al Azhar Mesir yang menolak membantu Prancis untuk bernegosiasi menghentikan gelombang boikot.

"Dubes Perancis memohon kepada Grand Syaikh Al-Azhar Syaikh Ahmad Thayib agar membantunya untuk menghentikan gelombang boikot produk-produk Prancis. Namun beliau menolak dan menjawab, 'Kami tidak menerima negoisasi terkait kasus penghinaan terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan Macron harus segera meminta maaf," tulis UAS sembari memosting tangkapan layar media sosial.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X