Harus Tidur di DPR, Polisi Harap Pelantikan Presiden Berjalan Kondusif

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 15:23 WIB
Anggota kepolisian menunaikan salat magrib berjamaah di sela-sela mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa. (Antara/Arnas Padda)
Anggota kepolisian menunaikan salat magrib berjamaah di sela-sela mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa. (Antara/Arnas Padda)

Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang, pasukan Brimob Nusantara yang berasal dari berbagai Polda se-Indonesia siaga di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Mereka siaga dari pagi hingga sore hari secara bergantian. Salah seorang anggota Brimob, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Yohanes menjelaskan pergantian dilakukan per dua jam sekali.

Meski sudah bergantian waktu penjagaan gedung DPR, para aparat kepolisian harus tetap makan, mandi bahkan tidur di sekitar lokasi pengamanan. 

"Kami buat tenda di DPR, dan harus bergantian jaga setiap dua jam sekali," kata Yohanes kepada Indozone, Rabu (16/10).

Ia harus memastikan perbatasan atau jalan yang dijaganya aman atau kondusif dari aksi massa juga lancarnya lalu lintas.

Pantauan Indozone, suasana di sekitar Senayan masih terpantau kondusif. Namun, Yohanes harus tetap bersiaga serta menunggu komando dari atasannya, jika terjadi indikasi adanya unjuk rasa atau hal apapun yang akan mengganggu kondusifitas keamanan, terutama di sekitar wilayah Senayan, jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. 

Yohanes dan personil Brimob yang dipimpinnya, dilengkapi dengan seragam Pasukan Huru Hara (PHH), helm balistik, riot helm, tongkat, kacamata goggles, masker serta tameng.

Yohanes berharap situasi kondusif saat pelantikan presiden tanpa adanya aksi massa atau kejadian apapun yang bisa mengagalkan jalannya agenda tersebut. 

"Harapan saya semoga situasi aman, enggak ada demo apalagi sampai rusuh," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X