Kemenhub Prihatin karena Banyak Warga yang 'Curi' Start untuk Mudik

- Jumat, 27 Maret 2020 | 14:25 WIB
Ilustrasi orang mudik. (ANTARA/Norja)
Ilustrasi orang mudik. (ANTARA/Norja)

Sejak wabah virus corona masuk ke Indonesia, hingga menginfeksi ratusan orang dan menewaskan puluhan orang, pemerintah berupaya untuk mencari cara bagaimana caranya menekan penyebaran virus ini.

Mulai dari meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah, memberlakukan aturan bekerja dari rumah serta meminta orang-orang untuk menjaga jarak dengan orang lain atau social distancing.

Tak hanya itu, pemerintah juga menggalakkan imbauan agar masyarakat tetap berdiam diri di rumah. Jika terpaksa keluar karena sesuatu hal, cobalah untuk tetap melindungi diri.

-
Ilustrasi warga mudik. (ANTARA/ Zumrotun Solichah)

Pemerintah juga mengimbau agar orang-orang tak melakukan mudik alias balik kampung, di tengah wabah virus corona yang semakin meresahkan masyarakat.

Sayangnya, hingga kini, masih banyak orang yang membandel dan tak mau menuruti imbauan dari pemerintah. Ada sejumlah orang yang nekat melakukan mudik di tengah wabah virus corona.

Juru bicara (Jubir) Menteri Perhubungan (Menhub) Adita Irawati mengungkapkan, ada warga yang "mencuri" start terlebih dahulu untuk mudik.

Padahal, aktivitas tersebut bisa menjadi potensi penyebaran virus corona yang lebih besar lagi.

-
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Adita Irawati. (Antara/Katriana)

"Mengapa dilarang mudik? tadi sudah disampaikan Pak Dirjen karena ini potensi untuk perluasan wabah ini memang luar biasa. Kita belum melakukan pelarangan sudah banyak istilahnya yang mencuri start untuk mudik," Kata Adita dalam live jumpa pers, Jumat (27/3/2020).

Melihat hal ini, Adita mengaku prihatin setelah menerima data pemudik dari Jabodetabek ke Kabupaten Sumedang.

Bukan tanpa alasan, data tersebut kata Adita bisa meningkatkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP).

"Ini dari data yang kami terima cukup memprihatinkan ya, khususnya baru saja kami terima dari Kabupaten Sumedang itu ODP-nya meningkat karena mendapat limpahan orang yang mudik dari Jabodetabek," ungkapnya.

Tak hanya Kabupaten Sumedang, kata Adita ada beberapa daerah lainnya yang tercatat warganya sudah melakukan mudik, yaitu Jawa Tengah.

-
Ilustrasi warga mudik dengan moda transportasi kereta api. (ANTARA Jatim/Siswowidodo

Ia menambahkan, jumlah ODP meningkat meskipun saat ini belum memasuki puncak mudik.

"Kemudian juga beberapa daerah di Jawa Tengah ini belum puncaknya," sambungnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X