Sosok Letkol Windra Lisrianto, Dandim Buleleng yang Ngaku Dipukul Kepalanya, Warga Bantah

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 14:49 WIB
Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, Dandim 1609/Buleleng. (ist)
Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto, Dandim 1609/Buleleng. (ist)

Nama Dandim 1609/Buleleng, Letkol Inf Muhammad Windra Lisrianto menjadi sorotan usai diduga dipukul kepalanya oleh warga di Desa Sidetapa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, pada Senin (23/8/2021).

Windra dipukul di bagian kepala belakang oleh pemuda setempat di sela-sela tes swab massal yang digelar oleh Satgas Covid-19 Buleleng.

Akibat pemukulan yang dialaminya, kepala Windra disebut mengalami benjol.

Windra sendiri merupakan penyintas COVID-19. Pada awal Desember 2020 lalu, ia terjangkit COVID-19. Namun mantan Kasi Intel Korem 073/Makutarama itu lekas sembuh dan beraktivitas kembali.

Kini, usai kepalanya dipukul, Windra melaporkan pelaku yang memukulnya ke polisi.

Meski begitu, ia membuka lebar-lebar pintu maaf dan damai jika pelaku mau meminta maaf.

Sementara itu, di sisi lain, salah satu warga yang dikeroyok, DI (24 tahun) membantah dirinya memukul Dandim Buleleng.

Menurut DI, dia dan rekannya, bahkan tidak melawan sama sekali.

Sebaliknya, kata dia, dia dan kawannya kabur karena ketakutan saat dicegat oleh sejumlah prajurit TNI karena mereka tidak pakai masker saat itu.

Namun saat mencoba kabur, temannya yang di boncengan ditarik sehingga ia nyaris tidak dapat mengendalikan laju motornya dan hampir terjatuh.

Di depan, ternyata masih ada lagi anggota TNI yang menghadang mereka dan di situlah temannya dipukul.

Karena tak terima temannya dipukul, DI pun memberanikan diri bertanya kenapa temannya dipukul. Akan tetapi, pertanyaannya itu dianggap lancang dan ia pun langsung dicekik dan dipukul, serta diseret sejauh kira-kira 30 meter.

Saat diseret, DI juga mengaku dirinya ditendangi dari belakang meskipun dia tidak memberi perlawanan.

DI juga membantah dirinya menabrak prajurit TNI saat dihadang. Ia bilang narasi yang disebar di media sosial adalah tidak benar karena tidak mungkin dirinya berani menabrak prajurit TNI.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X