Singapura melaporkan temuan kasus pertama infeksi Covid-19 Varian Omicron dari penularan lokal. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, kasus pertama varian teranyar ini ditemukan pada seorang perempuan anggota staf bandara.
"Dia kemungkinan telah berinteraksi dengan penumpang transit dari negara-negara yang terkena dampak Omicron," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Jumat (10/12/2021).
Perempuan berusia 24 tahun tersebut dinyatakan positif terinfeksi Omicron, meski telah menerima dua dosis, ditambah booster vaksin Covid-19,. Meski terkonfirmasi positif, perempuan yang bekerja di bidang layanan bandara Singapura itu tidak menunjukkan gejala apapun.
Kasus ini ditemukan saat perempuan tersebut mengikuti tes yang rutin dilakukan pada para pekerja garis depan oleh pengelola bandara.
Selain itu, kasus Omicron dari penularan lokal juga ditemukan pemerintah Singapura dari seorang warga yang tiba setelah berwisata dari Jerman.
"Ia juga telah mendapat suntikan vaksin booster," kata Kementerian Kesehatan.
Saat ini, Pemerintah Singapura masih menunggu pengurutan genom lebih lanjut untuk mengonfirmasi varian.
Singapura sebelumnya telah mendeteksi tiga kasus Omicron, yang semuanya ditemukan pada pelancong luar negeri.
“Mengingat tingkat penularannya yang tinggi dan menyebar ke banyak bagian dunia, kita harus memperkirakan akan adanya lebih banyak temuan kasus Omicron di perbatasan kita dan juga di dalam komunitas kita,” kata Kementerian Kesehatan Singapura.
Singapura telah melakukan vaksinasi Covid-19 pada 96 persen populasi yang memenuhi syarat. Pihak berwenang pun mendesak masyarakat agar mau menerima suntikan booster di tengah kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron.
