Nestapa Novel Baswedan, 4 Tahun Lalu Disiram Air Keras hingga Buta, Kini Kabarnya Dipecat

- Selasa, 4 Mei 2021 | 17:26 WIB
Novel Baswedan. (ist)
Novel Baswedan. (ist)

Nestapa yang merundung penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan seakan tak ada habis-habisnya sejak era pemerintahan Jokowi.

Publik belum lagi lupa saat ia disiram air keras pada Selasa, 17 April 2017 seusai salat subuh di masjid dekat rumahnya, hingga membuat mata kirinya buta dan pipinya melepuh.

Kini, empat tahun setelah peristiwa itu, ia dikabarkan dipecat oleh lembaga tempat ia mengabdi sebagai penyidik sejak 2007.

Alasan yang beredar: ia dan sejumlah pegawai KPK lainnya tidak lolos tes wawasan kebangsaan yang digelar oleh pemerintah melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Tes wawasan kebangsaan itu merupakan bagian dari proses peralihan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Novel sendiri sudah mendengar selentingan tersebut. Ia menganggap, jika memang benar ia dipecat, hal tersebut merupakan upaya oknum tertentu untuk melemahkan orang-orang KPK yang penuh integritas.

"Ya, benar, saya dengar info tersebut. Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan. Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh pimpinan KPK sendiri," kata Novel, Selasa (4/5/2021).

Menanggapi kabar pemecatan Novel, pegiat media sosial pro pemerintahan Jokowi, Denny Siregar menyatakan rasa senangnya melalui beberapa cuitan di Twitter.

Pertama, Denny menuduh bahwa di dalam Wadah Pegawai (WP) KPK berkembang paham Taliban hasil didikan Abdullah Hehamahua.

"Yang kemudian arahkan KPK sesuai dgn misi politik mereka yg menuju negara khilafah. Ngeri kan ? Dulu, negara bhkn tdk bs menjangkau KPK, mrk spt negara dalam negara. Dan WPK ini centernya," kata Denny.

Denny juga menyebut bahwa Novel pernah berada di dalam WP KPK tersebut.

"Fungsi WP KPK ini salah satunya adalah perekrutan pegawai. Tentu pegawai yg direkrut itu harus sesuai misi mereka, dan harus tunduk.  Selain itu WP KPK gunanya untuk menekan pimpinan atas spy mau bekerjasama sesuai arahan. Novel Baswedan pernah jadi pimpinan Wadah Pegawai ini," cuitnya.

Denny juga menyebut bahwa di dalam soal tes wawasan kebangsaan yang diujikan kepada 1.349 pegawai KPK, terdapat soal yang mempertanyakan pendapat mereka soal Rizieq Shihab.

"Bisik2 dari dalam, yang membuat banyak pegawai @KPK_RI tidak lolos ujian wawasan kebangsaan adalah pertanyaan essai, "Apa pendapat kamu tentang Rizieq Shihab ?" Dan ternyata banyak juga yang mendukung," cuit Denny.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X