Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperbolehkan sekolah dibuka kembali di zona hijau dan memberlakukan metode pengajaran kepada peserta didik secara tatap muka atau langsung pasa Juli mendatang.
Mengenai hal tersebut, Komisi X DPR RI Illiza Sa’aduddin Djamal memberikan dukungan secara penuh terkait kebijakan itu. Kendati demikian, ia juga menyoroti beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah.
Pertama, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengimbau agar keadaan sekolah-sekolah di zona hijau yang akan menyelenggarakan tatap muka harus steril, dan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Kemendikbud bersama pemerintah daerah harus memfasilitasi APD untuk seluruh murid-murid, guru-guru, dan tenaga kependidikan di sekolah masker, disinfektan, hand sanitizer, alat pengukur suhu, dan menghidupkan klinik kesehatan sekolah," ucap Illiza dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/6/2020).
Selain itu, ia juga menyarankan agar jam belajar siswa selama di sekolah dapat dikurangi. Jika pada keadaan normal pembelajaran bisa dilakukan selama delapan jam, namun kali ini diharapkan menjadi tiga hingga empat jam saja.
"Untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan baik dengan kualitas yamg baik, pemerintah bersama pemerintah daerah harus meningkatkan kapasitas guru-guru yang mengajar, baik di kelas maupun secara virtual, serta pemberian rewards and punishments pada guru-guru," paparnya.
Untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan oleh pihak sekolah, Illiza meminta pemerintah daerah melibatkan Komite Sekolah dalam mengawasi jalannya keseluruhan proses penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.
"Terkait dengan sekolah daerah zona merah, oranye dan kuning, pemerintah dan pemerintah daerah diminta untuk memfasilitasi penuh proses pembelajaran agar anak-anak tidak ketinggalan dari anak-anak yang di daerah hijau," tutup Illiza.
