Pada hari Kamis (26/8/2021) dua ledakan mengguncang Afghanistan hanya beberapa hari sebelum batas waktu evakuasi yang ditetapkan.
Atas insiden ini 13 tentara AS dan sedikitnya 90 warga Afganistan tewas dalam ledakan bom bunuh diri ISIS di Bandara Kabul.
Setelah Taliban menguasai Afghanistan pada Minggu (15/8/2021), ribuan orang terus memadati badara Kabul berharap untuk dievakuasi.
Sembilan puluh warga Afghanistan tewas dan 140 orang lainnya terluka dalam serangan itu, Wall Street Journal melaporkan.
Tiga belas anggota layanan AS tewas, termasuk 12 Marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut, sementara 15 terluka.
Baca juga: ISIS-K Siap Curi Kesempatan dari Taliban yang Kembali Berkuasa di Afghanistan
Dilansir The Sun, para pejabat mengatakan kemungkinan besar warga Inggris termasuk di antara yang tewas
"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan lupa. Kami akan memburumu dan membuatmu membayar," kata Joe Biden, dikutip dari The Sun.
Ledakan lain terdengar di Kabul beberapa jam setelah dua ledakan sebelumnya.
Prayers for Afghanistan.#Kabulairport pic.twitter.com/uNflNqmjrb
— Tauseef Khan (@Khan03720126) August 27, 2021
Seorang pejabat AS mengkonfirmasi ledakan pertama disebabkan oleh bom bunuh diri, dengan laporan awal menunjukkan ledakan kedua adalah bom mobil.