Penyidik Siber Polda Metro Jaya kini tengah mencari pembuat dan penyebar hoaks terkait penjarahan pusat perbelanjaan Thamrin City yang viral di media sosial.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mako Polda Metro Jaya, Kamis (15/10/2020).
"Yang coba-coba membuat ini akan kita lakukan patroli siber, kita temukan, kita proses, karena ini meresahkan masyarakat," kata Yusri, dilansir dari Antara.
Selain itu, Yusri juga menegaskan bahwa pihaknya telah menemukan fakta tidak ada penjarahan yang terjadi di pusat perbelanjaan Thamrin City. Namun, kelompok aksi unjuk rasa hanya melakukan pelemparan dan perusakan fasilitas yang menyebabkan pecahnya beberapa jendela Thamrin City.
"Ramai di media sosial terjadi penjarahan, saya tegaskan tidak ada penjarahan, yang ada memang mereka sempat sampai ke sana dan melakukan pelemparan ke Thamrin City," tambahnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak asal menyebarkan informasi yang diterima dari sumber yang tidak jelas.
"Saya harapkan, saya mengimbau masyarakat lebih bijak bermedia sosial, jangan langsung sharing, saring dulu sebelum sharing, nanti bisa kena UU ITE," tambahnya.
"Banyak video-video yang sudah bertahun-tahun yang lalu dimunculkan kembali, ini kan korban hoaks banyak sekali. Saya harapkan bijak bermedia sosial, jangan gampang terpancing dengan video-video yang tidak pada tempatnya," pungkasnya.
