Cuitan Iwan Fals Tentang SBY Tuai Kecaman Elite Demokrat

- Senin, 23 Desember 2019 | 14:35 WIB
Iwan Fals (Instagram @iwanfals)
Iwan Fals (Instagram @iwanfals)

Musisi legendaris Iwan Fals turut berkomentar mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait sengkarut BUMN Asuransi Jiwasraya, yang menyebut-nyebut mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Penyataan Presiden Jokowi ini, menuai reaksi dari pengurus DPP Partai Demokrat. Mereka menilai, tak elok bagi presiden untuk melimpahkan kesalahan pada masa lalu.

Menanggapi hal ini, Iwan Fals turut berkomentar dan menyindir watak para elite politik saat ini. Ia mengatakan bahwa Presiden RI dari masa ke masa juga pernah menyalahkan pendahulunya, tak terkecuali SBY yang 'nyinyir' terhadap Mega.

"Gini lo, zaman Bung Karno ngelawan penjajah, zaman Pak Harto nyalahin Bung Karno, zaman Habibi Timor Timur lepas, zaman Gusdur ngritik Pak Harto, Jaman Bu Mega, nganuin Gusdur, zaman SBY nyinyirin Mega, zaman Jokowi nyinggung SBY...lha kapan benernya elit2 itu," cuit Iwan melalui akun twitternya @iwanfals, Minggu (23/12).

twitter.com/iwanfals/status/1208586231296094209?s=20">

Cuitan Iwan ini tampaknya tak diterima oleh netizen, khususnya oleh kader Demokrat. Salah satunya politisi Andi Arief yang menjawab tudingan tersebut dengan mengunggah sebuah foto Iwan Fals pada sebuah acara menanam pohon bersama SBY pada tahun 2006 lalu.

-
Kanan: Iwan Fals dan SBY. Kiri: Beberapa komentar netizen (Twitter @AndiArief_)

 "Kalau om @iwanfals tahu Pak SBY suka menyalahkan Presiden sebelumnya, pasti gak akan hadir acara ini," cuit Andi pada unggahan foto tersebut.

Protes juga muncul dari kader Demokrat lain Ferdinand Hutahaean. Politisi DPP Partai Demokrat ini juga menuding, suara Iwan Fals tak 'sebagus' dulu lagi.

"Iwan Fals dulu suaranya bagus. Iwan Fals sekarang suaranya sumbang dan Fals," cuit Ferdinand melalui akunnya @FerdinandHaean2.

Sampai berita ini diturunkan, Indozone belum bisa mendapatkan keterangan lanjutan dari Iwan Fals atau tanggapan akan cuitan balasan dari para Partai Demokrat tersebut. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X