Wapres Minta Masyarakat Tidak Nikah Dini Demi Kurangi Angka Stunting

- Rabu, 26 Februari 2020 | 22:25 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan pemaparan saat saat acara Central Democratic International (CDI) Executive Comitte Meeting di Hyat Regency Hotel Yogyakarta, Jumat (24/1/2020). (photo/Antara/Andreas Fitri Atmoko)
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memberikan pemaparan saat saat acara Central Democratic International (CDI) Executive Comitte Meeting di Hyat Regency Hotel Yogyakarta, Jumat (24/1/2020). (photo/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Demi menekan angka stunting, pemerintah berupaya mencegah terjadinya proses nikah dini pada warga. Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan pernikahan dini. Hal itu disampaikannya saat diskusi pencegahan stunting di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (26/2/2020).

"Targetnya angka stunting di bawah 14 persen. Bagaimana pernikahan dini bisa dicegah," kata Wapres Ma'ruf Amin.

Ma'ruf juga menjelaskan bahwa menikahi seseorang harus dikategorikan sebagai orang yang sudah mampu dari segi fisik dan juga mental untuk dapat membangun rumah tangga yang baik.

"Tidak hanya rumah, tapi bagaimana air, sanitasi dan lingkungan yang baik ikut mempengaruhi," tambahnya.

Seperti yang diketahui, saat ini angka stunting di Indonesia tercatat 30,8 persen. Prevalensinya ditargetkan turun menjadi 14 persen hingga tahun kelahiran 2024.

Di sisi lain, kasus terhadap stunting di Indonesia menjadi sorotan karena melewati ambang batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mematok 20 persen. Dan untuk mencegah terjadinya pernihakan dini, sebanyak 260 daerah kabupaten dan kota telah ditetapkan sebagai prioritas pencegahan stunting.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X