Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Prof Dr Musni Umar, menuai kritikan pedas dari netizen gara-gara salah satu cuitannya yang dinilai menyebar hoax.
Pada Kamis (12/3/2020), Musni Umar mencuitkan bahwa sudah ada 25 orang yang meninggal di Bali karena virus Corona.
"Kita sedih serangan virus corona mengganas, sudah 25 pasien di Bali wafat. Fakultas Farmasi Universitas Ibnu Chaldun akan melakukan kampanye pencegahan serangan virus corona di 5 wilayah DKI. Kampanye pertama di Johar Baru, 28 Maret 2020. Saat ini sedang koordinasi di DKI," tulis Musni di akun Twitternya.
RT KERAS !!
— Zulkarnaini (@Bangzul__88) March 12, 2020
Seorang Rektor dari sebuah Universitas Kadrun menyebarkan informasi HOAX tentang virus Corona.
Ia menyatakan sudah 25 pasien wafat di Bali karena Corona.
Berita sebenarnya seorang WNA wafat di Bali pada kasus ke-25 virus Corona.@CCICPolri#BongkarSkandalFormulaE pic.twitter.com/lawc7b4NUj
Namun, ternyata Musni salah menafsirkan berita yang beredar di media. Sebenarnya, bukan 25 pasien di Bali meninggal, tapi pasien kasus virus Corona no.25 lah yang meninggal.
Setelah mengetahui hal ini, Musni pun meminta maaf. Dia mengakui salah persepsi kala itu.
"Koreksi dan pembetulan yang meninggal pasien corona kasus 25, bukan 25 orang. Saya mohon maaf atas tweet yang salah. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan tersebut," tulis Musni, Kamis (12/3) siang.
Koreksi dan pembetulan yg meninggal pasien corona kasus 25 bukan 25 orang. Saya mohon maaf atas tweet yg salah. Sekali lagi saya mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan tsb mhttps://m.detik.com/news/berita/d-4934606/pasien-corona-kasus-25-meninggal-dunia-di-rsup-sanglah-bali
— Musni Umar (@musniumar) March 12, 2020
Isu ini menyebabkan kata "Rektor" menjadi salah satu trending topik di Twitter.