6 Hal Ini akan Pengaruhi Perdagangan Saham hingga Kurs Rupiah Sepekan Kedepan

- Minggu, 26 April 2020 | 10:55 WIB
Ilustrasi grafik harga saham. (Pixabay/Gam-Ol).
Ilustrasi grafik harga saham. (Pixabay/Gam-Ol).

Enam hal berikut disebutkan oleh Analis Pasar Modal, Hans Kwee, bakal menjadi sentimen negatif dan positif yang akan mempengaruhi perdagangan di capital market (Saham) hingga kurs rupiah terhadap mata uang asing, sepanjang sepekan kedepan. 

Hans Kwee mengatakan, hal pertama adalah, masih soal harga minyak dunia. Menurutnya, fokus pasar minggu kemarin ada pada harga minyak dunia, di mana pada Selasa (22/4/2020) kemarin harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei mengalami harga negatif di US$37.63 per barel. Ini pertama kali dalam sejarah. Hal ini terjadi karena karena ruang penyimpanan di Cushing, Oklahoma, sudah terisi dengan cepat dan turunnya demand atau permintaan akibat pendemi Covid-19

Sementara pada Rabu (23/4/2020), harga minyak WTI untuk kontrak Juni masih mengalami penurunan 43,4% menjadi US$11,57 per barel, karena tangki hampir penuh. 

"Permintaan bahan bakar turun sekitar 30% di seluruh dunia pada April dan persediaan diperkirakan akan melebihi permintaan selama beberapa bulan mendatang akibat pandemi virus corona," ujar Hans Kwee yang juga merupakan Direktur Anugerah Mega Investama, kepada Indozone, Minggu (26/4/2020). 

-
Ilustrasi.(freepik)

Hal kedua, lanjut Hans Kwee, sentimen positif di pasar datang dari rencana Presiden Donald Trump membuka kembali perekonomian Amerika Serikat. Trump disebut telah menyusun pedoman untuk membuka kembali negara bagian AS dalam tiga tahap, tetapi rencana detail tergantung pada masing-masing negara bagian. 

"Kami berpikir pelaku pasar akan mencermati ketika lockdown dibuka apakah akan terjadi kenaikan kasus baru Covid-19," tuturnya. 

Hal ketiga, lanjut Hans Kwee, pada Selasa (21/4/2020) kemarin, Senat Amerika menyepakati paket bantuan senilai US$484 miliar untuk UKM, rumah sakit dan riset. Kemudian ada hari Kamis (23/4/2020), Anggota DPR AS berkumpul di Washington untuk meloloskan RUU bantuan senilai US$484 miliar untuk usaha kecil dan rumah sakit. 

"Ini merupakan stimulus ke empat. Saat ini total dana pemerintah federal untuk menghadapi krisis pendemi virus korona baru akan mencapai hampir US$3 triliun," tuturnya. 

-
Ilustrasi.(freepik)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump 24 April 2020, telah menandatangani dana bantuan untuk meningkatkan bisnis kecil dan rumah sakit tersebut. 

"Ini juga merupakan sentimen positif bagi pelaku pasar," tuturnya.  

Kemudian hal keempat yang akan mempengaruhi Capitan market pekan depan yaitu soal laporan bahwa obat anti virus eksperimental untuk virus Covid-19 gagal dalam uji klinis acak yang pertama. Hans Kwee mensinyalir, hal ini akan menjadi sentiment negative pasar. Hal itu memukul optimisme berakhirnya pandemi Covid-19 di dunia. Sebagaimana diketahui, Financial Times melaporkan dari dokumen yang secara tidak sengaja diterbitkan oleh WHO yang menyebutkan bahwa obat remdesivir Gilead Sciences tidak memperbaiki kondisi pasien atau mengurangi patogen virus corona dalam aliran darah pasien. 

-
Ilustrasi.(freepik)

Kemudian hal kelima yang akan mempengaruhi perdagangan sepekan kedepan yaitu, pernyataan Pemimpin Uni Eropa dalam video conference yang berencana membentuk  joint fund untuk mencegah kehancuran ekonomi kawasan tersebut. 

Selain itu pelaku pasar juga kecewa dengan kurangnya detil dana darurat triliunan euro, seiring kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh virus corona. 

"Akhirnya pemimpin Uni Eropa menyetujui dana penyelamatan langsung senilai 500 miliar euro. Komisi Eropa ditugaskan menyajikan proposal rinci pada 6 Mei. Ini yang kemudian menjadi salah satu sentimen positif," kata Hans Kwee. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X