OPEC Bakal Pangkas Pasokan Lebih Dalam, Harga Minyak Kembali Melesat

- Rabu, 13 Mei 2020 | 09:47 WIB
Ilustrasi kilang minyak. (Unsplash/Patrick Hendry)
Ilustrasi kilang minyak. (Unsplash/Patrick Hendry)

Harga minyak kembali melesat, setelah Saudi menyatakan bakal meningkatkan pembatasan pasokan pada Juni, sementara negara lain dalam kelompok OPEC menegaskan ingin memperpanjang pemangkasan pasokan yang dicapai pada April, untuk periode yang lebih lama dari yang disepakati sebelumnya.

Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC ) dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, bulan lalu memutuskan untuk memangkas produksi sebesar 9,7 juta barel per hari pada Mei dan Juni.

Pemangkasan produksi itu sebagai respons terhadap penurunan 30% permintaan bahan bakar di seluruh dunia yang disebabkan pandemi virus corona.

Kelompok itu diprediksi membatasi pengurangan menjadi 8 juta barel per hari, namun sumber yang dikutip Reuters justru memperkirakan OPEC + akan melakukan pengurangan lebih besar lagi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, ditutup melonjak US$1,64 atau 6,8% menjadi US$25,78 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Selasa (12/5/2020) atau Rabu (13/5/2020) pagi WIB.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent, menguat 35 sen atau 1,2% menjadi US$29,98 per barel.

Empat sumber mengatakan kepada  Reuters  bahwa OPEC dan sekutunya ingin mempertahankan pemotongan 9,7 juta barel per hari setelah Juni, ketika kelompok OPEC + akan menghadiri pertemuan berikutnya.

"Mereka tidak ingin mengurangi ukuran pemotongan tersebut," kata salah satu sumber OPEC kepada Reuters.

Arab Saudi, Senin, mengatakan akan menambah pemotongan yang ada dengan mengurangi output 1 juta barel per hari bulan depan, memangkas total produksi menjadi 7,5 juta barel per hari, turun hampir 40% dari April.

Uni Emirat Arab dan Kuwait juga berkomitmen untuk memangkas total tambahan 180.000 barel per hari, menambah pengurangan yang disepakati produsen di bawah kesepakatan antara OPEC dan sekutunya.

"Gagasan bahwa Saudi dan Kuwait dan UEA mengatakan akan memberlakukan pemotongan lebih dalam ketimbang yang mereka sepakati sebelumnya membantu pasar menemukan dukungan," kata Gene McGillian, Vice President Tradition Energy, Stamford, Connecticut.

-
Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT TPPI di Tuban, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar).

Kazakhstan memerintahkan produsen di ladang minyak besar dan menengah untuk memangkas produksi sekitar 22% pada Mei hingga Juni, sementara output dari lapangan minyak utama Rusia di Siberia barat diperkirakan merosot 15% tahun ini, sejalan dengan kesepakatan OPEC + .

Badan Informasi Energi AS memperkirakan permintaan minyak di seluruh dunia anjlok 8,1 juta barel per hari menjadi 92,6 juta barel per hari, revisi tajam dari laporan sebelumnya.

Badan itu juga memangkas ekspektasi untuk pasokan AS pada 2020, sekarang mengalami penurunan 540.000 barel per hari menjadi 11,69 juta barel per hari, dan mengatakan total pasokan dunia akan menjadi 95,2 juta barel per hari.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X