Atasi Karhutla, BPPT Gunakan 50 Ton Garam untuk Modifikasi Cuaca

- Jumat, 13 September 2019 | 12:34 WIB
Sejumlah kapal melintasi Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap pekat di Pontianak, Kalimantan Barat. (Antara/Jesica Helena W)
Sejumlah kapal melintasi Sungai Kapuas yang diselimuti kabut asap pekat di Pontianak, Kalimantan Barat. (Antara/Jesica Helena W)

Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan 50 ton garam untuk operasi penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan.

Hal tersebut dilakukan guna meredakan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Disiapkan bahan semai sementara 50 ton di Jakarta, nanti dikirim per 10 ton sesuai (kondisi) stok di Kalimantan Barat," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto, di Jakarta, Jumat (13/9).

Menurutnya penerapan TMC di Kalbar akan dimulai pada Minggu (15/9) atau Senin (16/9) dengan menggunakan pesawat CN-295 milik TNI Angkatan Udara.

"TMC dengan posko di Supadio Pontianak ini akan menjangkau Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah," katanya.

Seto mengatakan penyebaran bibit garam akan dilakukan hingga hujan alam turun dan kebakaran lahan serta hutan reda. Meski tidak banyak, tetapi ada potensi bibit awan bersifat sporadis di wilayah Kalimantan. Hal ini yang bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memicu hujan.

"Bibit awan itu dari hari ke hari selalu berubah. Tidak pernah sama. Kadang ada kadang tidak. Kalau ada juga tidak merata karena ini musim kemarau," katanya.

Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di sebagian wilayah Kalimantan. Akibat kebakaran hutan ini kualitas udara di wilayah tersebut memburuk karena kabut asap.

Pemerintah kota setempat membagikan masker dan mengimbau agar warga mengurangi aktivitas di luar ruangan guna menghindari infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat menghirup asap.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X