Perdagangan Manusia, 39 Mayat Ditemukan dalam Kontainer di Inggris

- Senin, 28 Oktober 2019 | 10:07 WIB
REUTERS/Peter Nicholls/BBC
REUTERS/Peter Nicholls/BBC

Ditemukan 39 mayat dalam satu kontainer di dermaga Purfleet, Essex, Inggris selatan, pada Rabu (23/10). Setidaknya enam di antaranya merupakan warga Vietnam, termasuk Pham Thi Tra My. Sementara, identitas sejumlah korban lainnya belum diketahui dan masih dilakukan penyelidikan.

Menurut informasi, Pham Thi Tra My sempat mengirim pesan pada Selasa (22/10) pukul 22.30 WIB kepada pihak keluarganya. Gadis berusia 26 tahun itu terakhir kali diketahui berada di Terminal Purfleet dari Zeebrugge, Belgia. Setelah itu, ia dikabarkan menghilang.

Tra mengungkapkan permintaan maafnya kepada Ayah dan Ibunya karena merasa perjalanannya ke luar negeri telah gagal.

"Saya sungguh, sungguh minta maaf Ayah, Ibu. Perjalanan saya ke negeri orang sudah gagal. Saya sekarat. Saya tidak bisa bernapas. Saya mencintai kalian Ayah, IBu. Saya minta maaf, Ibu", tulis Tra dalam pesan terakhinya, yang diungkapkan oleh sang adik, Pham Ngoc Tuan.

-
Pham Thi Tra My | photo/BBC

Ngoc mengatakan bahwa kakaknya itu mulai meninggalkan Vietnam sejak 3 Oktober lalu. Sejak saat itulah, Tra meminta agar keluarganya tidak menghubunginya karena dari pihak 'agen' tempatnya akan bekerja di luar negeri, melarangnya menerima panggilan.

Kemudian, Tra terbang dan tinggal beberapa hari di China, sebelum berpindah ke Prancis. Ketika itu, Ngoc sempat menghubungi Tra.

"Kakak saya menghilang pada 23 Oktober ketika bertolak dari Vietnam ke Inggris. Kami khawatir jika dia berada di dalam kontainer," kata Pham Ngoc Tuan.

Dari hasil penemuan ini, pihak berwenang setempat telah menangkap empat terduga pelaku. Salah satunya, seorang pria yang ditangkap di Bandara Stanstet dengan tuduhan penyelundupan dan pembunuhan. Namun sebelum itu, satu pria dan satu perempuan yang sama-sama berusia 38 tahun dibekuk dengan tuduhan kasus serupa.

Awalnya Diduga Warga China

-
39 mayat dalam kontainer di dermaga Purfleet, Essex, Inggris selatan | REUTERS/ Hannah Mckay

 

Semula, Kepolisian Inggris menduga bahwa 39 mayat yang ditemukan dalam kontainer itu merupakan warga China. Kontainer itu tiba di pelabuhan dengan kapal feri setelah berlayar dari pelabuhan Zeebrugge Belgia.

"Kami mengkonfirmasi bahwa delapan orang yang meninggal adalah wanita dan 31 orang sisanya adalah laki-laki yang kesemuanya diyakini warga negara China," kata polisi Inggris dalam sebuah pernyataannya.

Kepolisian Essex setempat mengatakan dari identifikasi awal mereka, para korban tersebut diperkirakan berjumlah 38 orang dewasa dan satu remaja. Kemudian, truk itu dipindahkan ke dermaga Tilbury di hari yang sama, agar mayat-mayat di dalamnya bisa segera dievakuasi.

Supir kontainer bernama Maurice Robinson dari Portadown, Irlandia Utara, diduga punya keterlibatan dengan kejadian itu. Sehingga ia terus dicecar berbagai pertanyaan oleh tim penyidik.

-
REUTERS/Peter Nicholls

Pihak kepolisian juga telah menggerebek dua rumah di Irlandia Utara yang diduga merupakan kediaman dari otak penyelundupan dan pembunuhan itu. Kendati demikian, informasi terbaru pada Kamis (24/10), polisi tidak menjelaskan detail terkait identitas tersangka.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X