Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, mengamankan dua anak di bawah umur yang menginap di sebuah hotel dalam razia penyakit masyarakat (pekat) di kota itu. Dalam razia tersebut, Satpol PP mengamankan 20 pasangan tanpa ikatan pernikahan, dua di antaranya merupakan anak di bawah umur.
"Dari pendataan yang kami lakukan, ternyata ada yang usianya masih di bawah 18 tahun, selebihnya berusia 18 tahun ke atas," ujar Satpol PP Kota Pontianak, Syarifah Adriana, Rabu (12/8/2020).
Terhadap mereka yang masih di bawah umur, Adriana menambahkan, pihaknya akan memanggil orang tua masing-masing anak tersebut. Namun apabila mereka tidak bisa menghadirkan orang tuanya, maka akan dilimpahkan ke Dinas Sosial Kota Pontianak untuk menanganinya.
Sementara itu untuk mereka yang bukan di bawah umur, akan dijatuhi sanksi berupa denda paksa, dan denda paksa juga dikenakan terhadap pihak pengelola hotel.
Pihak hotel itu juga mendapat peringatan keras. Jika temuannya berulang hingga tiga kali, maka akan dikenakan sanksi hingga pencabutan izin usaha. Adriana menambahkan, ajaran Satpol PP Kota Pontianak akan terus menggelar giat razia di hotel-hotel, penginapan maupun rumah kos, dan dia mengimbau agar pihak pengelola hotel lebih selektif dalam menerima tamunya.
Terkait hal tersebut, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta pihak PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) maupun manajemen hotel agar lebih ketat mengawasi aktivitas hotelnya agar jangan sampai terjadi praktek prostitusi, dan lebih selektif menerima tamu hotel.
"Kalau mereka melakukan pembiaran berarti mereka ikut serta dalam memfasilitasi prostitusi di hotel-hotel yang mereka kelola," ungkap Edi.
