Menurut penyampaian pejabat Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi bidang ekonomi kreatif, Indonesia perlu banyak mempelajari langkah-langkah yang dilakukan Thailand dalam menaikkan citra kuliner khas negaranya di luar negeri.
Hal itu disampaikan oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Sartin Hia, dalam seminar virtual, Kamis (22/10/2020).
"Kita memang harus banyak belajar dari Thailand dengan kitchen of the world-nya, karena mereka selalu memberikan target untuk meningkatkan jumlah restoran sekaligus mengembangkan citra Thailand," kata Sartin, dilansir dari Antara.
Menurutnya, dalam menjalankan diplomasi kuliner untuk memperkenalkan dan menjual kuliner Indonesia di luar negeri, terdapat beberapa permasalahan yang harus dihadapi, misalnya Indonesia masih kurang banyak dikenal.
Sartin juga menyoroti citra makanan Indonesia yang kurang higienis, sehingga disayangkan karena "seperti diketahui, Indonesia memiliki ragam kuliner yang begitu banyak."
Dari laporan Travel & Tourism Competitiveness Index 2019 (TTCR), Indonesia berada pada posisi 40 dari 140 negara; sementara Thailand sedikit di atas, yakni pada posisi 34. Untuk hal ini, Thailand dianggap menjunjung tinggi kualitas dan kebersihan.
"Restoran Thailand juga mampu mengambil peran sebagai duta budaya, sehingga mereka bisa memberikan informasi banyak hal tentang Thailand," kata Sartin.
Di sisi lain, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi memfasilitasi tiga program sebagai sinergi rencana aksi para pemangku kepentingan, termasuk lintas kementerian dan lembaga terkait.
