Perancis Komitmen Kucurkan Dana 520 juta Euro Percepat Transisi Energi Indonesia

- Kamis, 25 November 2021 | 08:09 WIB
UNSPLASH/Ashes Sitoula
UNSPLASH/Ashes Sitoula

Pemerintah Perancis menyiapkan dana senilai 520 juta Euro atau setara Rp8,3 triliun untuk program percepatan transisi energi hijau di Indonesia. Perancis menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan investasi di bidang kesehatan dan energi terbarukan di Indonesia.

Komitmen kucuran dana tersebut tertuang dalam letter of intent (LoI) yang ditanda tangani pejabat perwakilan kedua negara. LoI tersebut memuat antara lain skema pinjaman konsesi pengembangan kebijakan sustainable and inclusive energy programme, pinjaman konsesi kepada PLN untuk proyek transmisi dan distribusi, hibah untuk tenaga ahli dan studi kelayakan, termasuk kredit kepada bank milik negara untuk proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro dan energi terbarukan lainnya.

"Transformasi dan inovasi teknologi dalam bidang energi sangat penting dan untuk itu investasi dalam dua bidang ini akan kami lakukan di Indonesia," kata Menlu Perancis Jean-Yves Le Drian dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/11/2021).

Dia mengatakan, Perancis  juga dapat turut ambil bagian dalam percepatan transformasi energi yang dilakukan Indonesia, dari energi fosil menjadi energi listrik berbasis teknologi berseih. Jean-Yves juga berpendapat akan banyak perusahaan Perancis yang tertarik untuk menanamkan modalnya dalam industri ini di Indonesia.

"Saya yakin akan banyak perusahaan Perancis yang ingin melakukan investasi di Indonesia, terutama dalam bidang baterai mobil listrik," ucapnya. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kesepakatan tersebut. Menurutnya, kerja sama ini tidak hanya penting bagi pengembangan sektor energi, tapi juga berdampak pada sektor ekonomi, kesehatan, industri, pertahanan, kemaritiman, hingga lingkungan. 

"Kami menyambut Perancis sebagai mitra strategis untuk mengembangkan industri berteknologi bersih dan berkelanjutan di Indonesia, terutama di industri kemaritiman," kata Luhut. 

Artikel Menarik Lainnya :

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X