Jadi Negara Pencemar, India Enggan Tetapkan Target Netral Karbon

- Jumat, 29 Oktober 2021 | 20:15 WIB
 Sekawanan burung terbang di sebelah menara listrik pada sore yang berkabut di kawasan tua Delhi, India, 2019. ( REUTERS/Adnan Abidi/File Photo)
Sekawanan burung terbang di sebelah menara listrik pada sore yang berkabut di kawasan tua Delhi, India, 2019. ( REUTERS/Adnan Abidi/File Photo)

India pada Rabu (27/10) menolak seruan untuk mengumumkan target nol bersih emisi karbon. Pemerintah India mengatakan lebih penting bagi dunia untuk menetapkan langkah-langkah mengurangi emisi dan mencegah kenaikan suhu global.

India, sebagai penghasil emisi terbesar ketiga di dunia setelah China dan Amerika Serikat, berada dalam tekanan untuk mengumumkan rencana menuju netral karbon pada konferensi iklim pekan ini di Glasgow.

Namun sekretaris kementerian lingkungan India R P Gupta mengatakan bahwa mengumumkan nol bersih bukan solusi mengatasi krisis iklim.

"Berapa banyak karbon yang Anda buang ke atmosfer sebelum mencapai nol bersih itu lebih penting," ujar  R P Gupta dikutip dari REUTERS.

Disisi lain, AS, Inggris, dan Uni Eropa telah menetapkan target mencapai nol bersih emisi karbon pada 2050.

Pada saat itu, mereka hanya akan membuang sejumlah gas rumah kaca yang bisa diserap hutan, lahan pertanian, tanah, dan teknologi "penangkap karbon" yang belum berkembang.

Baca juga: Romantis, Chelsea Islan Resmi Umumkan Dilamar sang Kekasih, Pantai dan Kuda Jadi Saksi

China dan Arab Saudi telah menetapkan 2060 sebagai target, tapi tujuan itu tak berarti apa-apa tanpa tindakan nyata saat ini, kata para pengkritik.

Hingga pertengahan abad ini, AS diperkirakan akan membuang 92 gigaton karbon ke atmosfer dan Uni Eropa 62 gigaton, kata Gupta mengutip perhitungan pemerintahnya.

Sementara itu, China diprediksi akan membuang 450 gigaton hingga target waktu yang ditetapkan, kata dia.

Perwakilan dari hampir 200 negara akan bertemu di Glasgow, Skotlandia, pada 31 Oktober-12 November untuk membahas iklim dan memperkuat aksi melawan pemanasan global berdasarkan Perjanjian Paris 2015.

Perdana Menteri Narendra Modi akan menghadiri konferensi itu sebagai tanda keseriusan India menghadapi perubahan iklim, kata pejabat pemerintahnya.

Meski terus berusaha mencapai tingkat nol bersih, negara-negara diharapkan untuk mengumumkan target serta rencana jangka menengah yang baru dan lebih kuat dalam mengurangi emisi.

Menteri Lingkungan India Bhupendra Yadav mengatakan negaranya berada di jalur yang benar untuk mencapai target konferensi Paris 2015 dan membuka peluang untuk mengubahnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X