Anggota DPR RI Fadli Zon turut mengomentari pembatalan rencana kajian online Ramadan PT Pelni karena belum mendapat izin serta isu radikalisme.
Melalui akun Twitter @fadlizon, Minggu (11/4/2021), Fadli menulis kicauan panjang tentang hal itu.
"JANGAN BIARKAN ADA FOBIA ISLAM DI BUMN," tulisnya.
JANGAN BIARKAN ADA FOBIA ISLAM DI BUMN.
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 11, 2021
Fadli juga menyinggung Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto karena mencopot pejabat yang berniat melenyenggarakan kajian itu.
Menurut Fadli, tindakan lelaki yang biasa dipanggil Kang Dede ini merupakan bentuk islamophobia.
"Tindakan Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Dede Kristia Budiyanto, yg mencopot pejabat di perusahaannya hanya gara-gara pamflet kajian keislaman di bulan Ramadan, bisa digolongkan sebagai bentuk tindakan Islamophobia," tulisnya.
Tindakan Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Dede Kristia Budiyanto, yg mencopot pejabat di perusahaannya hanya gara-gara pamflet kajian keislaman di bulan Ramadan, bisa digolongkan sebagai bentuk tindakan Islamophobia.
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 11, 2021
"Sebab, tindakan itu disertai dengan tuduhan serius mengenai radikalisme, yang mestinya punya dasar serta konsekuensi yang juga serius," sambung Kang Dede.
Sebab, tindakan itu disertai dengan tuduhan serius mengenai radikalisme, yang mestinya punya dasar serta konsekuensi yang juga serius.
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) April 11, 2021
Fadli tidak melihat dasar serta rancu dengan tuduhan atas radikalisme itu. Apalagi satu di antara narasumber kajian adalah Ketua MUI Cholil Nafis.
Atas kondisi itu, Fadli menyimpulkan bahwa pembatalan oleh PT Pelni merupakan bentuk islamophobia.
"Penyematan stigma radikal tanpa dasar yang jelas adalah wujud nyata sikap Islamophobia. Ironisnya, Islamophobia ini justru terjadi di perusahaan negara yang seharusnya jauh dari intrik dan sentimen politik," tulis Fadli.
Penyematan stigma radikal tanpa dasar yang jelas adalah wujud nyata sikap Islamophobia. Ironisnya, Islamophobia ini justru terjadi di perusahaan negara yang seharusnya jauh dari intrik dan sentimen politik.