Jokowi Sebut Praktik Keagamaan Eksklusif Harus Dihindari

- Rabu, 7 April 2021 | 11:15 WIB
Presiden Jokowi ucapkan selamat hari Jumat Agung. (photo/Instagram/@sekretariat.kabinet)
Presiden Jokowi ucapkan selamat hari Jumat Agung. (photo/Instagram/@sekretariat.kabinet)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan praktik-praktik keagamaan yang eksklusif dan tertutup harus dihindari karena tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika.

Seperti dilansir Antara, hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional IX Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Tahun 2021, melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta.

"Sikap tertutup, sikap eksklusif adalah sikap yang tidak sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Sikap tertutup akan merusak sendi kebangsaan kita. Praktik keagamaan eksklusif, tertutup, harus kita hindari," ujar Presiden di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Presiden menegaskan praktik keagamaan tertutup akan memicu penolakan dan menimbulkan pertentangan.

BACA JUGA: Sambut Perayaan Paskah, Jokowi: Di Balik Setiap Kesulitan, Akan Ada Kemudahan

Oleh karena itu Presiden mengajak jajaran pimpinan, keluarga besar LDII untuk selalu menyuarakan dan meningkatkan toleransi dalam kehidupan sosial keagamaan.

"Untuk selalu melaksanakan sikap terbuka terhadap perbedaan-perbedaan untuk bergaul, bergotong-royong bersama dalam perbedaan, termasuk perbedaan pandangan keagamaan," jelas Presiden.

Kepala Negara menekankan pemerintah berkomitmen dan akan terus berupaya mendorong moderasi beragama. Sikap-sikap tidak toleran, terlebih disertai kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari bumi pertiwi.

"Sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada di negeri yang kita cintai," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X