Sosok Irjen Napoleon Bonaparte Dicopot Karena Lalai, Terseret Kasus Djoko Tjandra

- Sabtu, 18 Juli 2020 | 09:32 WIB
Irjen Pol Napoleon Bonaparte. (Foto: Istimewa)
Irjen Pol Napoleon Bonaparte. (Foto: Istimewa)

Setelah mencopot Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri, Brigjen Pol Prasetijo Utomo, Polri kembali melakukan "pembenahan" di dalam internalnya. Dua jenderal menyusul Prasetijo terkena "tendang" dalam posisinya.

Mereka adalah Kadiv Hubungan Internasional (Hubinter) Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan Sekretaris  National Central Bureau (NCB) Interpol Brigjen Nugroho Slamet. 

Posisi Kadiv Hubinter digantikan oleh Brigjen Johanis Asadoma, sedangkan posisi Sekretaris NCB Interpol diisi Brigjen Amur Chandra.

Keputusan rotasi jabatan itu tertuang pada Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2076/VII/KEP./2020 dengan ditanda tangani oleh AS SDM Kapolri, Irjen Pol Sutrisno Yudi. 

Usai rotasi itu, mata publik kini tertuju pada Irjen Pol Napoleon Bonaparte. Publik bertanya-tanya kenapa dia dicopot--atau dalam istilah Polri, dimutasi?

Internal Polri tidak menyebut secara gamblang alasan pemutasian Napoleon. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono cuma bilang bahwa yang bersangkutan dinilai gagal dalam bertugas. Alasan yang sama juga berlaku buat Brigjen Nugroho Slamet. 

"Iya betul. (Penyebab mutasi) kelalaian dalam pengawasan staff," kata Awi.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono juga tidak menyebut secara tegas alasannya, kecuali hanya mengatakan, "Melanggar kode etik", tanpa menerangkan kode etik apa yang dilanggar oleh Napoleon.

Namun, pencopotan Napoleon ini diduga kuat berkaitan dengan kasus surat jalan yang dikeluarkan Bareskrim Polri untuk buron kasus Bank Bali Djoko Tjandra, yang sebelumnya menyeret bawahannya, yakni Brigjen Pol Prasetijo Utomo.

Lantas siapa sosok Irjen Pol Napoleon Bonaparte yang namanya seperti nama Kaisar Prancis (18 Mei 1804 – 11 April 1814) pada masa Perang Revolusioner itu?

Dari penelusuran Indozone.id, Napoleon lahir pada 26 November 1965 (54 tahun). Ia merupakan lulusan Akpol (1988). 

Sebelum menjabat Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri yang kemudian dirotasi menjadi Analis Kebijakan Utama Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, Napoleon pernah menjabat Kapolres Ogan Komering Ulu Polda Sumsel (2006), Wadir Reskrim Polda Sumsel (2008), Dir Reskrim Polda DIY(2009), Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri (2011), Kabagbinlat Korwas PPNS Bareskrim Polri (2012), Kabag Bindik Dit Akademik Akpol (2015), Kabagkonvinter Set NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri (2016), dan Ses NCB Interpol Indonesia Divhubinter Polri (2017).

IPW Apresiasi Langkah Kapolri

Keputusan Kapolri Idham Azis mencopot tiga jenderal ini mendapat apresiasi dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane.

"Untuk kali ini IPW acung jempol dan memberi apresiasi pada Kapolri Idham Azis yg bergerak cepat dan bertindak tegas dalam membongkar persekongkolan jahat para jenderal dalam melindungi Joko candra," kata Neta, dalam keterangan yang diterima Indozone.id, Sabtu pagi (18/7/2020).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X