Imam Masjid Prancis Mohon Maaf Terkait Insiden Pemenggalan Guru Sejarah

- Selasa, 20 Oktober 2020 | 20:40 WIB
Seorang imam masjid di Prancis bernama Hassen Chalghoumi. (Photo/Twitter/@Imam1chalghoumi)
Seorang imam masjid di Prancis bernama Hassen Chalghoumi. (Photo/Twitter/@Imam1chalghoumi)

Seorang imam masjid di Prancis bernama Hassen Chalghoumi menyampaikan permohonan maaf atas insiden seorang guru dipenggal setelah menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.

"Kami mohon maaf," kata Hassen Chalghoumi di pinggiran kota Paris dikutip dari Al Arabiya, Selasa (20/10/2020).

Lebih lanjut, Hassen menyampaikan permohonan maafnya saat memberikan penghormatan di depan sekolah tempat korban mengajar di Conflans-Sainte-Honorine.

Ia juga memperingatkan kepada ekstremis Islam dan meminta orang tua untuk tidak menumbuhkan kebencian terhadap Prancis. Dalam kedatangannya itu, ia meletakkan bunga dan ditemani oleh para pemimpin Muslim lainnya.

Hassen menuturkan bahwa sudah waktunya bagi komunitas Muslim untuk bangun akan bahaya ekstrimisme Islam.

"(Guru) adalah martir bagi kebebasan berekspresi, dan orang bijak yang telah mengajarkan toleransi, peradaban, dan rasa hormat kepada orang lain," kata Chalghoumi.

Sebelumnya, Presiden Konferensi Imam Prancis yang sering menyerukan toleransi antar agama tersebut mengatakan otoritas Muslim harus melihat insiden pemenggalan sebagai seruan untuk bertindak.

"Rektor masjid, imam, orang tua, kelompok masyarakat sipil, bangunlah, masa depan Anda dipertaruhkan," tambahnya.

Ia pun mengatakan bahwa ekstremis Islam di Prancis terorganisir dengan baik dan tahu bagaimana menggunakan sistem hukum dan seberapa jauh mereka bisa melangkah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X