Izinkan Saipul Jamil Tampil di TV, Ketua KPI: Untuk Kepentingan Edukasi

- Kamis, 9 September 2021 | 20:40 WIB
Selebritas Saipul Jamil saat bebas dari Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis (2/9/2021). (photo/ANTARA/Yogi Rachman)
Selebritas Saipul Jamil saat bebas dari Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta, Kamis (2/9/2021). (photo/ANTARA/Yogi Rachman)

Ketua KPI Pusat, Agung Suprio menyebutkan jika dirinya dan KPI tak melarang pedangdut Saipul Jamil untuk tampil di televisi.

Hal tersebut berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM), mengingat Saipul Jamil memang merupakan pencari nafkah di dunia hiburan.

Meski begitu, terdapat beberapa hal yang wajib untuk diperhatikan oleh Saipul Jamil sebelum dirinya boleh tampil di televisi.

Salah satunya, ia hanya bisa menghadiri undangan sebagai narasumber untuk kepentingan edukasi bahaya predator.

Hal itu Ketua KPI sampaikan saat berbincang dengan Deddy Corbuzier di Podcast yang bertakjub 'GUE WAKILKAN RIBUT SAMA KETUA KPI??dari pelecehan sampai SAIPUL JAMIL', di Kanal Youtube, Kamis (9/9).

"Kita mengecam glorifikasinya. Kedua, dia bisa tampil dengan kepentingan edukasi. Misalnya dia hadir sebagai bahaya predator, kalau untuk hiburan belum bisa," kata Ketua KPI.

Agung mendapatkan kritik dari penggiat HAM. Selain itu ia juga sempat dituding mematikan rejeki orang lantaran melarang Saipul Jamil tampil di televisi.

Baca juga: FOTO: Rayakan HUT ke-73, Korea Utara Gelar Parade Militer

"Di IG gue sampai ada yang komentar, 'Pak jangan matiin rejeki orang, mata pencaharian orang' meskipun minoritas. Intinya kita mengakomodasi kepentingan publik, dalam hal ini kepentingan mayoritas. Kalau kita bicara publik, mana yang paling berisik, yang paling besar suaranya, kita akomodasikan," jelasnya.

Maka dari itu, Agung menyebutkan bahwa masyarakat harus bisa membedakan antara melarang dan membatasi. 

Karena, Saipul Jamil tetap diperbolehkan tampil di mana pun, namun dengan catatan memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Itu yang kemudian memang ada penggiat HAM yang mengkritik, tapi ini lawannya adalah etika, kepatutan itu. Kita singkirkan HAM sementara, toh dia tetap boleh tampil, bukan tidak boleh tampil sama sekali. Boleh tampil tapi dalam konteks edukasi. Wawancara boleh. Lo bisa manggil dia, cerita, mungkin dia belok atau apa, bisa. Jadi gue nggak melarang, tapi membatasi. Jadi harus dipahami," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X