Ratusan kotak berisi anak anjing dan kucing diamankan kelompok pembela hak asasi hewan di Chengdu, Tiongkok. Ratusan kotak yang terkait dengan 'mistery box' yang dijual secara online itu awalnya akan dikirim ke berbagai daerah.
Dilansir dari CNN, Sabtu (22/5/2021) kotak-kotak tersebut dibawa menggunakan truk pada 3 Mei lalu. Namun dalam perjalanannya, truk tersebut digerebek. Dalam penggerebekan yang direkam oleh aktivis hewan Love Home ditemukan sebanyak 156 kotak berisi anak anjing dan kucing yang masih berusia beberapa bulan. Malangnya, beberapa di antaranya sudah mati.
Peristiwa ini menimbulkan kemarahan di kalangan aktivis hewan dan warganet. Warganet yang menyaksikan video itu menyebut hewan-hewan tersebut menjadi korban kegilaan belanja yang sedang tren di Tiongkok yang disebut 'kotak misteri'.
Ratusan kotak misteri ini dibawa oleh truk milik sebuah perusahaan pengiriman barang dan jasa ZTO Express. Love Home menyebut banyak hewan mati atau sekarat akibat lemas dan kelaparan.
Di Tiongkok sendiri, membeli sebuah kotak misteri sedang menjadi tren. Dalam kasus ini, kotak misteri yang dijual berisi hewan peliharaan, namun para pembeli tidak mengetahui hewan apa yang akan ia terima sebagai kejutan.
Seorang profesor pemasaran di Universitas Renming Beijing mengatakan kepada People's Daily bahwa kotak-kotak itu membuat mereka ketagihan.
BACA JUGA: Update Corona Dunia 22 Mei: 166 Juta Kasus, 147 Juta Sembuh
Namun penjualan kotak misteri berisi hewan peliharaan ini menimbulkan masalah lain. Meskipun pengiriman hewan hidup melalui jasa pengantaran barang adalah ilegal di Tiongkok, namun pengawasannya dinilai buruk. Beberapa operator kotak misteri memanfaatkan ini untuk menjual hewan peliharaan ke konsumen hanya dengan harga 32 Yuan atau setara dengan Rp71.000.
Para aktivis hewan mengecam hal ini dan menyebutnya sebagai tindakan kejam terhadap hewan. Sebab tidak semua hewan selamat dalam perjalanan menuju pemilik baru.
"Saya memberi tahu pemuda yang menjual kotak misteri binatang itu bahwa dia menghasilkan uang dengan mengorbankan nyawa hewan-hewan ini," kata pendiri Love Home, Chen Yunlian kepada CCTV.
Setelah terungkapnya kasus ini, sejumlah daftar kotak misteri hewan peliharaan dihapus dari e-commerce.
