Plang nama Gedung Juang 45 Riau ditumbuhi rumput liar. Beberapa huruf pada plang nama hilang. Padahal gedung tersebut dibangun sebagai simbol perjuangan rakyat Riau mempertahankan kedaulatan dari serbuan penjajah.
Tapi gedung besar dan monumen pesawat hingga tank yang jadi ikon Gedung Juang 45, semakin kusam. Pesawat itu adalah monumen dirgantara berupa pesawat F-86 Avon yang sudah tidak dioperasikan lagi.
Sempat jadi ikon Kota Pekanbaru, namun monumen itu kini seakan tak dihiraukan lagi keberadaannya.
Kondisi gedung yang diresmikan Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri pada 28 Mei 2004 itu juga memprihatinkan. Beberapa bagian gedung retak, keramiknya pecah sebagian, cat dindingnya juga mengelupas. Di dalam gedung ada lukisan pejuang yang plastiknya koyak dan belum diperbaiki sampai sekarang.
Miris, gedung yang harusnya menjadi kebanggaan malah dibiarkan terbengkalai dan butuh perhatian serius pemerintah.
Hal ini disayangkan oleh Rivo, warga Pekanbaru yang kerap melintas di depan Gedung Juang 45.
"Sangat disayangkan, banyak bangunan-bangunan yang megah atau bersejarah tetapi dibiarkan terbengkalai. Apalagi kalau menghabiskan biaya yang tak sedikit," sebutnya.
Sementara itu Sekretaris Umum Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Riau, Rustam Efendi, yang berkantor di sana tak menampik kondisi gedung saat ini.
Hanya saja menurutnya, Gedung Juang 45 Riau merupakan aset daerah, sehingga pemeliharaan gedung berada di bawah tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Sebenarnya sudah ada wacana dari Pemprov Riau untuk mempercantik gedung. Bahkan rencananya gedung ini bakal menjadi Museum Perjuangan Rakyat Riau.
"Pak Gubernur Syamsuar ada keinginan menjadikan Gedung Juang ini sebagai museum perjuangan Rakyat Riau. Sudah menyetujui dan punya rancangannya. Dalam rangka itu kami persiapkan buku rencana materi koleksi perjuangan Rakyat Riau," pungkas Rustam Efendi.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
