Jangan Khawatir, Bulog Pastikan Stok Beras Aman hingga Agustus

- Kamis, 30 April 2020 | 09:36 WIB
Ilustrasi stok beras di salah satu gudang Bulog. (ANTARA/Adiwinata Solihin)
Ilustrasi stok beras di salah satu gudang Bulog. (ANTARA/Adiwinata Solihin)

Perum Bulog memastikan, stok beras di tingkat nasional saat ini dalam kondisi cukup. Bahkan, Perum Bulog memastikan stok yang ada saat ini, mencukupi untuk kebutuhan hingga Agustus 2020. 

"Untuk beras kami sampaikan bahwa stoknya sangat cukup hingga Agustus. Kami sedang melakukan penyerapan gabah dan beras saat ini. April Mei masih panen, nanti Juli Agustus ada panen lagi," ujar Direktur Operasional Dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh kepada Indozone, Kamis (30/4/2020). 

Tri mengakui, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Ratas kemarin, bahwa tujuh Provinsi di Indonesia saat ini sedang mengalami defisit beras. 

Meski demikian, Tri mengatakan, data yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan provinsi-provinsi yang tidak terdapat sentra beras di sana dan harus ditunjang stok dari daerah sentra produksi. 

Sehingga, permasalahan defisit beras di tujuh Provinsi tersebut tinggal menunggu pengiriman dari wilayah-wilayah sentra produksi saja. 

"Neraca beras itu sebenarnya yang dilihat adalah stok awalnya bagaimana, stok di provinsi itu seperti apa? Kita memproduksi dikurangi konsumsi, kan gitu. Kalau kita lihat dari tujuh Provinsi itu adalah daerah-daerah yang memang defisit karena bukan daerah sentra produksi. Artinya tidak ada sawah disitu dan kalaupun ada mungkin bisa di bawah 10 persen, sementara konsumsinya besar," jelasnya. 

-
Ilustrasi stok beras di salah satu gudang Bulog. (ANTARA/Adiwinata Solihin)

Dia memastikan, di daerah-daerah sentra produksi beras, seluruh gudang Bulog sudah terisi. Selain itu, Tri juga menyebutkan bahwa Perum Bulog sudah mempunyai perencanaan tiga bulanan. 

"Jadi 1/3 itu ada di gudang Bulog, 1/3 itu di dalam perjalanan dan 1/3 lagi akan kita muat berikutnya. Itu juga butuh waktu sekitar seminggu untuk yang daerah jauh bisa seminggu lebih. Tapi ini tidak berhenti dan selalu mengisi. Jadi saya yakinkan tujuh Provinsi itu stoknya itu ada di sana," tegasnya. 

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas virtual dengan para menterinya menyampaikan hal terkait prediksi dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) tentang potensi adanya krisis pangan di tengah pandemi corona. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan para menterinya untuk memperhatikan stok bahan pangan. Ia pun menginstruksikan untuk melakukan perhitungan cepat atas kebutuhan bahan baku setiap provinsi.

Sebab, menurut laporan yang diterima Jokowi, defisit kebutuhan pokok masih terjadi di beberapa provinsi. Seperti stok beras yang ternyata defisit di 7 provinsi. Kemudian stok jagung terjadi defisit di 11 provinsi, stok cabai besar defisit di 23 provinsi, stok cabai rawit defisit di 19 provinsi. 

Stok bawang merah diperkirakan juga defisit di satu provinsi, telur ayam defisit di 22 provinsi, gula pasir juga diperkirakan defisit di 30 provinsi. Lalu stok bawang putih juga diperkirakan defisit di 31 provinsi. Bahkan, hanya persediaan untuk minyak goreng saja yang diperkirakan cukup untuk 34 provinsi. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar dilakukan pendistribusian yang baik. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pokok dari daerah surplus ke daerah yang defisit.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X