Warning Buat Perokok, Ahli Ungkap Jadi Penyakit Mematikan Ketiga Dunia, Ini Faktanya

- Rabu, 17 November 2021 | 17:43 WIB
Ilustrasi hasil rontgen paru-paru manusia. (Foto/Antara)
Ilustrasi hasil rontgen paru-paru manusia. (Foto/Antara)

Perokok pasif maupun aktif sama-sama rentan terkena penyakit mematikan nomor tiga di dunia yakni Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang diakibatkan polusi udara dan zat beracun seperti yang ada pada asap rokok.

Hal ini diungkapkan Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Susanthy Djajalaksana Sp.P(K) FISR dalam koneferensi pers daring tentang peringatan Hari Pneumonia Sedunia dan Hari PPOK Sedunia yang dipantau di Jakarta.

"Penyakit PPOK sampai saat ini di Indonesia ada 4,8 juta kasus menurut survei yang ada. Terutama terjadi pada usia tua dan mereka yang terpajan polusi udara dan asap rokok, paling banyak disampaikan adalah akibat asap rokok," kata, Rabu (17/11/2021).

1. Penyakit radang saluran pernapasan

PPOK adalah penyakit yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan yang sifatnya lama kelamaan akan semakin berat atau memburuk.

Baca juga: WHO Sebut Virus Tembakau Sudah Lama Berstatus Pandemi

Fungsi saluran napas penderita PPOK akan terus memburuk apabila tidak diobati dengan benar guna mencegah terjadinya pemburukan.

2. Berasal dari pajanan zat beracun dan polusi udara

PPOK diakibatkan oleh pajanan zat beracun, polusi, atau iritan lainnya pada saluran napas.

Pajanan asap rokok dan polusi udara yang terlampau sering paling banyak menjadi penyebab munculnya penyakit tidak menular ini.

Pajanan asap rokok didapatkan bukan hanya dari perokok itu sendiri, tapi bisa juga orang yang tidak merokok namun sering berada di lingkungan orang yang merokok.

3. Gejalanya sulit bernafas atau sesak

Gejala yang dialami oleh penderita PPOK adalah sulit bernapas atau sesak.

Begitu seseorang terkena penyakit PPOK, maka fungsi saluran pernapasan penderitanya tidak akan pernah bisa kembali ke kondisi normal.

Oleh karena itu terapi pengobatan PPOK dilakukan seumur hidup pasiennya dengan tujuan mencegah mengarah ke kondisi yang lebih buruk, bukan untuk memperbaiki fungsi organ.

4. Bisa menjalar ke penyakit jantung, Covid-19 dan kanker paru

Orang yang menderita PPOK sangat rentan terkena penyakit lainnya mulai dari penyakit jantung iskemik, COVID-19, atau bahkan kanker paru.

Ketika seorang penderita PPOK terkena penyakit lain tersebut, maka tingkat keparahannya lebih berat dibandingkan dengan orang tanpa PPOK.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X