Kondisi Belasan Siswa SMKN Rejotangan Tulungagung Korban Keracunan Mulai Membaik

- Selasa, 12 Oktober 2021 | 01:38 WIB
Orang tua menunggui putrinya yang salah satu korban keracunan masal makanan katering sekolah di SMKN 1 Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (11/10/2021). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)
Orang tua menunggui putrinya yang salah satu korban keracunan masal makanan katering sekolah di SMKN 1 Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (11/10/2021). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

14 siswa yang menjadi korban keracunan makanan nasi kotak pesanan (katering) di SMKN 1 Rejotangan, Tulungagung, Jawa Timur kini sudah mulai membaik.

"Saat ini ada 14 siswa yang masih dirawat di sini. Beberapa kondisinya masih lemah, namun secara umum sudah berangsur membaik," kata penanggung jawab IGD dan Rawat Inap Puskesmas Banjarejo, Edi Suroso di Tulungagung, Senin (11/10) dikutip dari ANTARA.

Meski begitu, mereka belum diperbolehkan pulang karena perkembangan klinisnya masih memerlukan pengawasan intensif dari tim medis. 

Sebagian besar sudah mampu duduk dan makan makanan lunak. Namun rata-rata masih ada keluhan badan lemas dan sebagian pusing.

Baca juga: Waduh! Pria Ini Terjun dari JPO ke Sungai di Jaksel, Beruntung Masih Selamat

Diketahui, jumlah siswa yang dirawat di puskesmas rawat inap di Kecamatan Rejotangan ini awalnya ada 12 orang.

Namun kemudian bertambah dua orang siswa lagi masuk IGD karena mengalami gejala mual-muntah disertai diare akibat makanan katering yang disantap di sekolah pada Jumat (8/10) dan Sabtu (9/10).

Untuk mempercepat pemulihan, pihak puskesmas melakukan tindakan rehidrasi dengan memberikan infus. "Alhamdulillah dehidrasi mereka mulai berkurang banyak," katanya.

Sejumlah gejala klinis keracunan juga mulai berkurang. Saat ini hanya beberapa pasien yang masih mengeluh sakit perut dan diare.

"Yang masih ada keluhan itu nyeri perut dan diare, tapi itupun sudah frekuensinya sudah jarang," katanya.

Jika dalam 1x 24 jam rasa nyeri perut berkurang dan diare bisa berhenti, Edi memastikan para siswa diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan dan proses pemulihan di rumah.

Para siswa yang jadi korban keracunan makanan tersebut belum diperkenankan masuk sekolah mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka demi memastikan kesehatan benar-benar pulih seperti sedia kala.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X