Perusahaan yang melayani carter helikopter Sikorsky S-76B, yang disewa oleh legenda NBA Kobe Bryant dan mengalami kecelakaan hingga menyebabkan ia tewas pada Minggu (26/1/2020), Island Express Helicopters, disebut tidak memiliki sertifikat untuk terbang dalam kondisi pilot hanya bisa mengandalkan instrumen kokpit, tanpa bisa melihat situasi di luar helikopter.
Melansir Reuters, Jumat (31/1/2020), perusahaan carter helikopter tersebut hanya mengantongi sertifikasi untuk beroperasi berdasarkan aturan penerbangan visual. Artinya, pilot harus bisa melihat dengan jelas keadaan di luar helikopter pada siang hari.
Sementara, saat kecelakaan terjadi, lereng bukit di Calabasas, California tengah dalam kondisi berawan dan kabut, sehingga jarak pandang pilot terbatas.
Sebelum terbang, pilot Ara Zobayan disebut sempat melaporkan kondisi cuaca saat ini cukup untuk penerbangan visual, kendati terbatas dan belakangan kian memburuk sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Hanya ada satu cara kamu bisa (terbang) berada di awan, sebuah I.F.R (Instrument Flight Rules). Pilot kemungkinan besar memiliki sedikit pengalaman untuk melakukan hal itu, mengingat keterbatasan operasional perusahaan," kata mantan pilot dan manajer keselamatan penerbangan Kurt Deetz.
Untuk mendukung proses investigasi kecelakaan yang menyebabkan tewasnya Kobe Bryant ini, , Island Express Helicopters memutuskan untuk menghentikan seluruh operasional perusahaan hingga waktu yang belum ditentukan.