Satu Bulan Kerja, Ini Pencapaian Gugus Tugas dalam Tangani Wabah Corona

- Selasa, 14 April 2020 | 20:40 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (ANTARA/Nova Wahyudi)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo (ANTARA/Nova Wahyudi)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo melaporkan upaya-upaya yang yang telah dilakukan pihaknya selama satu bulan menangani pandemi virus corona.

Salah satunya, Gugus Tugas tersebut telah menyiapkan alat keselamatan kesehatan yang digunakan para tenaga kesehatan dalam merawat pasien virus corona.

"Dengan mendistribusikan 725 ribu APD, 13 Juta masker bedah, 150 ribu masker N95," ucap Doni dalam video conference, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Tak hanya itu, Doni menyebutkan pihaknya yang dibantu oleh para peneliti, periset dari berbagai lembaga, perguruan tinggi dan dunia usaha sedang berupaya memproduksi APD menggunakan komponen lokal dan bersertifikasi WHO.

"Serta bisa juga nantinya ke depan memproduksi ventilator," tambahnya.

Dibantu pula dengan beberapa jajaran kementerian, Gugus Tugas terus meningkatkan kemampuan laboratorium yang semula 3 unit menjadi 12 unit, dan selanjutnya menjadi 25 unit, menuju ke 52 unit, dan sampai akhirnya diharapkan terdapat 78 unit yang tersebar, dan dapat beroperasi dengan baik di seluruh Tanah Air.

"Termasuk telah mendistribusikan 800 rapid test ke seluruh provinsi di Indonesia," ungkap Doni.

Selain itu, kata Doni, pihaknya juga meningkatkan kapasitas rumah sakit. Baik rumah sakit pemerintah, TNI-Polri, BUMN, termasuk swasta. Hingga kini, terdapat sebanyak 635 rumah sakit rujukan dengan daya tampung 1515 ruang isolasi untuk pasien berat dan kritis.

"Sedangkan untuk menampung pasien sedang telah disiapkan rumah sakit darurat wisma atlet yang bisa menampung 2.000 pasien dan rumah sakit darurat di Pulau Galang yang bisa menampung 400 pasien, serta juga tempat observasi di Natuna," terangnya.

Terakhir, melalui Gugus Tugas, pemerintah juga telah menggandeng unicorn berbasis media agar masyarakat dapat menggunakan jasa dokter melalui komunikasi virtual. Sehingga, diharapkan rumah sakit hanya diprioritaskan kepada pasien berat dan kritis saja.

"Sedangkan pasien ringan dapat dirawat di rumah dengan cara diobati berdasarkan petunjuk para dokter melalui virtual atau telemedicine," tutup Doni.

Artikel menarik lainnya

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X