Wajah Sendu Miftahul Jannah, Gadis yang Diperkosa dan Dibunuh Paman, Ternyata Anak Yatim

- Minggu, 18 Oktober 2020 | 16:24 WIB
Miftahul Jannah, gadis 15 tahun yang diperkosa dan dibunuh paman sendiri. (Facebook)
Miftahul Jannah, gadis 15 tahun yang diperkosa dan dibunuh paman sendiri. (Facebook)

Kematian Miftahul Jannah, gadis 15 tahun yang diperkosa dan dibunuh pamannya sendiri di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, menyisakan duka lara mendalam bagi orang-orang yang menyayanginya.

Salah satunya adalah Lena Sari Laila (14). Hingga Mifta--sapaan akrab Miftahul Jannah--dimakamkan, Lena masih terngiang-ngiang saat-saat terakhir kebersamaannya dengan sahabat sejatinya itu.

“Kami dari pagi sampai jam setengah 4 sore sama-sama. Ya, belajar daring ngerjain tugas karena mau mid semester, terus selesai itu sempat main tiktok,” ungkapnya di rumah duka di Jalan Tanjung Selamat Gang Karo-Karo, Desa Tanjung Selamat, Deliserdang, Jumat (16/10/2020)

Lena bilang, dirinya menemani Mifta karena tidak ada teman di rumah, lantaran saat itu ibunya sedang pergi bekerja.

"Ayahnya sudah gak ada, sudah meninggal. Kasihan dia enggak ada kawannya,” katanya.

Lena sendiri tidak merasakan firasat buruk apapun sebelum akhirnya ia pulang ke rumah.

“Saya merasa enggak ada masalah, di situ kami masih bercanda dan ketawa-ketawa bareng. Dia juga bilang enggak ada masalah,” ujarnya.

Dalam koleksi fotonya yang diunggah di Facebook, Mifta terlihat beberapa kali mengenakan jilbab. Wajahnya terlihat sendu meski ia berusaha tersenyum ke arah kamera.

Diberitakan sebelumnya, Miftahul Jannah diperkosa dan dibunuh oleh pamannya sendiri, Supriono (43 tahun), pada Rabu 14 Oktober 2020 sekitar pukul 04.00 WIB. 

Awalnya, paman biadabnya itu datang ke rumah Erlina (41) yang merupakan ibu kandung Mifta untuk meminjam uang. Erlina kemudian memberikan uang Rp200 ribu kepada Supriono.

Keesokan harinya, Erlina berangkat kerja dan meninggalkan Mifta seorang diri di rumah.

“Saat itulah tersangka kembali mendatangi rumah kakaknya dan bertemu korban," Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko

Supriono memaksa Mifta menunjukkan tempat ibunya menyimpan uang, namun gadis kelas I SMK itu tidak mau memberi tahu.

Karena tak mau memberi tahu, paman biadabnya itu lantas membekap mulutnya hingga pingsan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X