Kejar Pemulihan, Presiden Jokowi Ingatkan Gubernur Ungkit Kegiatan Ekonomi Kuartal III

- Jumat, 17 Juli 2020 | 16:16 WIB
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh gubernur untuk mengungkit kegiatan perekonomian di kuartal III 2020. Hal itu dilakukan karena periode itu adalah momentum pemulihan ekonomi Tanah Air pada tahun ini.

Presiden menyampaikan hal tersebut usai mendapatkan proyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal II 2020 kemungkinan menurun ke minus 4,3 persen, setelah di kuartal I 2020 masih bisa bertumbuh positif di 2,97 persen.

“Di semester kedua, terutama di kuartal ketiga, kita harus berani berbuat sesuatu untuk ini diungkit ke atas lagi. Momentumnya adalah di bulan Juli, Agustus, dan September, kuartal ketiga 2020. Kalau kita tidak bisa mengungkit di kuartal ketiga, jangan berharap kuartal keempat akan bisa,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pengarahan kepada para gubernur mengenai percepatan belanja APBD di Istana Kepresidenan Bogor, yang dimuat di laman resmi Sekretariat Kabinet, Rabu (15/07).

Selain itu, Presiden mengatakan kalau para gubernur tidak bisa memanfaatkan momentum ekonomi di kuartal III, maka jangan berharap ekonomi bisa terungkit di kuartal IV 2020.

Akan tetapi, Presiden tetap mengingatkan supaya para gubernur tetap mengatur keseimbangan antara “rem” dan “gas” dalam membuat kebijakan untuk menangani masalah kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi COVID-19.

Jangan sampai kegiatan ekonomi dipacu, namun malah berakibat buruk pada kesehatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Tidak bisa kita ngegas yang hanya ekonominya saja tidak bisa, ya COVID-19-nya juga nanti malah naik ke mana-mana, tidak bisa. Dua-duanya ini harus betul-betul digas dan remnya diatur betul," ujar Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengingatkan ekonomi global terus dilanda ketidakpastian. Menurutnya, kalau Indonesia menerapkan isolasi wilayah (lockdown) pada beberapa waktu lalu, mungkin ekonomi Indonesia akan minus hingga 17 persen.

Maka dari itu, kata Presiden, Indonesia cukup beruntung karena kondisinya tidak separah ekonomi negara-negara lain.

“Dan beruntung sekali, kita sekarang ini, kondisi ekonomi kita, meskipun di kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan, ini dari hitungan pagi tadi yang saya terima, kuartal kedua mungkin kita bisa minus ke 4,3 (persen),” ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X