Perubahan Puncak Corona di Indonesia Tergantung Dinamika Masyarakat

- Jumat, 15 Mei 2020 | 12:52 WIB
Ilustrasi petugas menertibkan warga yang tidak menggunakan masker. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Ilustrasi petugas menertibkan warga yang tidak menggunakan masker. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

Ada banyak prediksi yang memperkirakan puncak pandemi virus corona (Covid-19). Ada yang memprediksi puncak pandemi akan terjadi pada akhir Mei. Tapi ada juga yang menyatakan puncak penyebaran virus corona baru terjadi antara bulan Juni-Juli mendatang.

Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio, prediksi puncak Covid-19 memang bisa berubah-ubah. Hal ini tergantung dari parameter yang digunakan untuk membuat prediksi.

Selain itu, perubahan kondisi penyebaran virus corona baru yang terjadi setiap hari turut berpengaruh.

"Cukup banyak faktor yang menentukan kapan dan setinggi apa puncak itu akan tercapai. Semua dibikin awalnya dengan kata-kata 'andaikan'," kata Prof Amin saat dihubungi Indozone melalui sambungan telepon, Jumat (15/5/2020).

Dirinya mengambil contoh penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Apabila PSBB dilakukan secara ketat dan masyarakat benar-benar mematuhi aturan, maka puncak pandemi Covid-19 tidak akan terlalu lama.

"Puncaknya bisa mundur (dari prediksi), tapi tidak terlalu tinggi, kasusnya naik tapi tidak terlalu banyak, itu kalau semua berjalan dengan mulus," ujar Prof Amin.

-
Personel TNI dan Polri menghentikan pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan masker saat beraktivitas. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

Perbedaan grafik kasus di sejumlah daerah juga turut menjadi faktor penentu puncak pandemi Covid-19 di Indonesia. Di Jakarta saat ini angka kasus mulai mengalami penurunan karena tidak ada kenaikan yang signifikan.

Tapi di beberapa daerah angka kasus baru mulai naik. Hal itu memengaruhi gambaran pandemi secara nasional.

Dinamika masyarakat juga menjadi kunci prediksi puncak pandemi Covid-19. Walaupun sebagian besar masyarakat sudah mematuhi imbauan untuk berada di rumah saja, namun masih ada yang menciptakan kerumunan. Tentunya situasi tersebut berdampak pada penyebaran dan angka kasus.

"Pada awalnya kan 'kita tidak menduga, tidak memperhitungkan kegiatan yang berkerumun karena diharapkan semuanya (masyarakat) nurut. Sekali lagi, kalau kita mau membuat prediksi kapan puncaknya akan tercapai dan turun harus dilihat setiap hari bagaimana dinamika di masyarakat," ucap Prof Amin.

Apabila masyarakat sepenuhnya memahami dan menerapkan aturan yang disarankan oleh pemerintah, Prof Amin mengungkapkan perbaikan atas pandemi Covid-19 akan lebih cepat tercapai.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X