Banjir Rendam 5 Kecamatan di Aceh Utara, Ratusan Warga yang Terkena Dampak Mulai Mengungsi

- Sabtu, 5 Desember 2020 | 18:40 WIB
arga berjalan melintasi banjir di Desa Meuria Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (3/1/2018). (ANTARA FOTO/Rahmad)
arga berjalan melintasi banjir di Desa Meuria Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Rabu (3/1/2018). (ANTARA FOTO/Rahmad)

Curah hujan yang terus terjadi di beberapa bagian di Indonesia mengakibatkan banyak terjadinya musibah banjir.

Salah satunya banjir yang terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Keuchik (Kepala Desa) Lubok Pusaka Kecamatan Langkahan, Jaharuddin menyebut ketinggian banjir diduga mencapai 1,5 meter. Hujan deras yang terus mengguyur kawasan tersebut merendam rumah dan lahan pertanian warga yang berada di sekitar kabupaten tersebut.

"Di dalam rumah warga di desa kami, ketinggian airnya ada yang mencapai 1,5 meter, lahan pertanian juga ikut terendam," kata Jaharuddin seperti dilansir Antara pada Sabtu (5/12/20).

Banjir mulai memasuki pemukiman warga sejak Jum'at sore kemarin, hingga saat ini air belum juga surut. 

Jaharuddin juga menyebut ratusan warga yang terkena dampak banjir mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman, yakni ke balai desa atau rumah kerabat dan tetangga masing-masing.

"Ada juga warga yang bertahan di rumahnya karena tinggi, lahan pertanian juga ikut terendam, tanaman jagung kami hanya nampak pucuknya saja," sambung Jaharuddin.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) banjir akibat hujan deras itu sejauh ini sudah merendam enam kecamatan di Aceh Utara.

Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi menyebutkan, wilayah yang terendam banjir di Aceh Utara yakni beberapa desa di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Matangkuli, Pirak Timu, Langkahan, Bandar Baro dan Baktiya.

"Untuk jumlah desa dan warga yang terdampak dari beberapa kecamatan tersebut masih kami lakukan pendataan," kata Sunawardi.

Sunawardi menjelaskan, banjir yang melanda sejumlah kawasan di Aceh Utara itu akibat hujan deras sehingga meluapnya air sungai Jambo Aye, Arakundo dan Pirak sekitar pukul 03.00 pagi tadi.

"Kondisi terakhir debit air sungai Jambo Aye, Keureuto dan Pirak penuh dan meningkat, besar kemungkinan kecamatan lain akan terjadi luapan ke perkarangan penduduk," ujar Sunawardi.

Kemudian, lanjut Sunawardi, untuk dampak material baik rumah maupun lahan warga, korban jiwa serta masyarakat yang mengungsi belum diketahui karena masih dilakukan pendataan lapangan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X