PDIP Sayangkan Sikap Mendagri yang Paksakan Impor Beras dan Garam

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 12:22 WIB
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). (photo/ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). (photo/ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyoroti sikap Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi yang melakukan impor beras dan garam. PDIP meminta agar Mendag jangan memaksakan impor tersebut.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan, menteri sebagai pembantu presiden harusnya sejalan dengan kebijakan politik pangan presiden. Selain itu juga berupaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional, serta berpihak pada kepentingan petani.

"PDI Perjuangan sangat menyesalkan sikap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang sepertinya ngotot impor beras dan garam, dan mengabaikan koordinasi dengan jajaran kementerian terkait, termasuk para kepala daerah yang menjadi sentra produksi pangan," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (20/3).

Ia menambahkan, Mendag Lutfi seharusnya melakukan dialog, mendengarkan aspirasi dan mengemukakakn data yang objektif sebelum mengambil keputusan.

"Menteri harus belajar dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang selalu membangun dialog, menyerap aspirasi, mengemukakan data-data yang obyektif, baru mengambil keputusan. Menteri tidak hidup di menara gading sebab ia adalah pengemban tugas sebagai pembantu presiden," ujarnya.

Mendag Lutfi juga disarankan berkoordinasi dengan elemen lainny seperti Kementerian Pertanian, Bulog, asosiasi petani pakar pertanian, dan para kepala daerah.

"Politik pangan nasional adalah politik pangan berdikari. Indonesia memiliki keanekaragaman pangan yang luar biasa. Konsolidasi peningkatan produksi pangan atas keunggulan keanekaragaman pangan nusantara. Sebab persoalan pangan adalah persoalan mati hidupnya negeri," tegas Hasto.

PDIP sendiri dengan tegas menolak impor besar-besaran yang berdampak pada petani lokal.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X