Titik Panas 2019 Sudah Lampaui Tahun 2018

- Kamis, 12 September 2019 | 10:58 WIB
Kabut asap dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. (Antara/Rony Muharrman)
Kabut asap dampak karhutla menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau. (Antara/Rony Muharrman)

Kebakaran hutan sudah sangat menggangu kesehatan. Di Provinsi Riau, anak -anak mengalami infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat menghirup asap yang menyelimuti wilayah Sumatera selama musim kemarau ini.

Dilansir dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada Jumat (6/9) jumlah titik panas keseluruhan di Indonesia telah mencapai angka lebih dari 6.512 titik. Jumlah titik panas tersebut lebih banyak dari tahun 2018 yang tercatat ada 3.722.

Muhammad Rido, salah satu orang tua menceritakan kondisi anaknya yang harus dibawa ke rumah sakit karena menghirup kabut asap.

"Kata dokter anak saya sesak napas karena kabut asap. Selain itu, dia juga ada demam dan batuk. Intinya penyakit ini karena asap," katanya.

Data Karhutla Monitoring Sistem Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Provinsi Riau pada 2019 mencapai 49.266 Hektare. 

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, mencatat lebih dari 12.000 warga berkunjung ke Puskesmas sejak Juli lalu karena masalah ISPA akibat kabut asap.

Sementara itu, kabut asap yang semakin pekat juga membuat sekolah memulangkan siswa mereka lebih cepat. Bahkan beberapa sekolah diliburkan.

Meskipun demikian, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa kondisi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia tahun ini 'masih terkendali'. Pemerintah juga belum menetapkan kebakaran hutan sebagai bencana dan penanganan kesehatan masih normal.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X