Mantap! Sekarang ASN di Palu Dilatih 3 Bahasa Asing

- Senin, 25 Oktober 2021 | 11:42 WIB
Ilustrasi ASN. (Foto/ANTARA/Oky Lukmansyah)
Ilustrasi ASN. (Foto/ANTARA/Oky Lukmansyah)

Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia untuk mengoptimalkan kegiatan pelayanan publik, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah melatih Aparatur sipil negara (ASN) nya untuk fasih 3 bahasa asing.

"Tujuannya adalah, untuk mendukung salah satu capaian visi Wali Kota Palu menciptakan aparatur profesional, akuntabel dan hadir melayani sebagai pelayan publik," kata Asisten III bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Imran Lataha, Minggu (24/10), dikutip dari Antara.

3 bahasa asing yang menjadi fokus pelatihan tersebut yakni Bahasa Inggris, Mandarin dan Jepang. Dalam melakukan pelatihan, Pemkot Palu bekerja sama dengan salah satu lembaga pendidikan dan pelatihan bahasa di daerah itu untuk membantu percepatan penguasaan bahasa asing.

Melalui kegiatan tersebut setidaknya pemerintah daerah telah berupaya memberikan layanan pendidikan dan latihan guna meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas di berbagai aspek.

Hal ini juga sejalan dengan salah satu prioritas program reformasi birokrasi oleh Pemerintah Republik Indonesia sampai dengan 2024 mewujudkan ASN berkelas dunia.

"Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah mencanangkan pembangunan program 'smart ASN' 2024. Hal ini menjadi pondasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya di era digital dan revolusi industri 4.0 seperti saat ini," kata Imran.

Pelatihan itu akan berlangsung 2 bulan, mulai Sabtu (24/10) hingga Desember 2021 dan dilakukan secara tatap muka 1 minggu sekali pertemuan dengan protokol kesehatan ketat.

Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 60 orang, yang masing-masing diutus 2 orang delegasi setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
 
"Masing-masing kelas terdiri dari 20 ASN dan setelah pertemuan/teori, peserta langsung melakukan praktek untuk Bahasa Inggris," kata Imran.

Sedangkan bahasa Mandarin dan Jepang, tahap awal peserta lebih diarahkan pada pengenalan dan penguasaan huruf, karena kedua bahasa tersebut belum 'familiar' diucapkan dalam berinteraksi di tengah masyarakat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X