Jika melintasi Jalan Tuanku Tambusai di Pekanbaru, Riau pasti akan melihat bangunan besar di dekat pasar. Itu bukan candi, melainkan rangka bangunan yang harusnya untuk Pasar Cik Puan dan hingga kini enggak jelas nasibnya. Dari pantauan Tim IDZ Creators di lapangan sejumlah tiang tampak lapuk, Selasa (22/03/2022).
Terlihat rangka-rangka besi dari beton yang keropos. Coretan tangan jahil tampak di beberapa tiang penyangga. Aktivitas muat sampah berlangsung di sudut lainnya yang dekat dengan jalan. Rumput-rumput liar juga tumbuh subur di bangunan yang menghabiskan uang rakyat sekitar Rp18 miliar. Setidaknya itu yang ditulis pemberitaan sejak 10 tahun lalu.
Dibangun masa Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah, tetapi mangkrak di era Wali Kota Firdaus. Alasannya, terjadi polemik pengakuan aset lahan antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan Pemerintah Provinsi Riau. Rapat demi rapat dilakukan.
Gubernur Riau silih berganti dari Annas Maamun, Andi Rachman, hingga kini Syamsuar, nasib bangunan dua lantai itu masih belum jelas. Pedagang di Pasar Cik Puan hanya bisa berharap agar ada kepastian bangunan yang sudah terlanjur dibangun itu.
"Kalau memang mau diganti, ganti saja. Kalau mau dibangun ulang juga silahkan. Dapat pula kami pedagang berjualan di tempat yang lebih layak," kata As, salah satu satu pedangang.
Sampai masa jabatan Wali Kota dan Wakil Walikota Firdaus-Ayat berakhir pada Mei 2022, sepertinya enggak ada yang berubah dari bangunan makrak ini. Kabar terbaru Pemprov Riau sudah menyerahkan aset Pasar Cik Puan kepada Pemko Pekanbaru.
Kemudian setelah melakukan kajian, pihak Pemko Pekanbaru tertarik agar pembangunan Pasar Cik Puan itu dilanjutkan pihak ketiga yaitu swasta. Keuntungannya pembangunan enggak lagi dibebankan pada keuangan daerah. Lokasinya dianggap sangat strategis bagi investor, sebab berada tepat di jantung Kota Pekanbaru.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini
